Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Akan Ajukan 46 Sengketa Pemilu ke MK

Kompas.com - 10/05/2014, 07:00 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan berencana mengajukan 46 kasus sengketa pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Dari 46 kasus yang diajukan, dua di antaranya berkaitan dengan dua daerah pemilihan untuk tingkat DPR yang menentukan "nasib" calon anggota legislatif dari partai itu.

"(Pengaduan) ke MK pasti, bukan hanya dua daerah pemilihan tingkat pusat ya, tetapi secara nasional ada 46 (kasus sengketa) yang akan dibawa ke MK," kata Sekjen PPP Romahurmuziy usai rekapitulasi suara nasional di Komisi Pemilihan Umum, Sabtu (10/5/2014) dini hari.

"Ini adalah pemilu paling kotor dalam sejarah pemilu dan sasaran itu adalah semua partisipan, bukan hanya penyelenggara," imbuh Romahurmuziy. Menurut dia, banyak terjadi kecurangan di daerah pemilihan yang menyebabkan calon anggota legislatif dan partai politik kehilangan suara.

Berdasarkan hasil penetapan rekapitulasi suara Pemilu Legislatif 2014 di KPU, PPP mendapatkan 8.157.488 suara atau setara 6,53 persen suara sah nasional. Romahurmuzy mengatakan, ke depan, pembenahan menyeluruh harus dilakukan agar persoalan yang telanjur terjadi tak terulang lagi.

Berdasarkan UU 12 Tahun 2013 tentang Pemilu Legislatif, para peserta pemilu punya waktu tiga hari untuk mengajukan sengketa pemilu ke MK. Gugatan akan mulai diterima sehari setelah penetapan rekapitulasi suara nasional oleh KPU.

Dalam hal pemeriksaan saksi, MK akan memanfaatkan pula teknologi konferensi video. Saat ini MK telah bekerja sama dengan 42 perguruan tinggi se-Indonesia untuk mendukung penggunaan teknologi ini.

Mekanisme penggunaan konferensi video diatur dalam Peraturan MK Nomor 18 Tahun 2009 tentang Pedoman Pengajuan Permohonan Elektronik (Electronic Filling) dan Pemeriksaan Persidangan Jarak Jauh (Video Conference).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com