Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demonstran Rela Tunggu Sidang Boediono dari Pagi sampai Malam

Kompas.com - 09/05/2014, 21:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok yang tergabung dalam Laskar Anti Korupsi Indonesia Pejuang 45 tetap menunggu sidang Boediono di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (9/5/2014). Sidang kesaksian Boediono dalam kapasitasnya sebagai Gubernur Bank Indonesia itu berlangsung selama 12 jam, mulai sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB. Kelompok demonstran lain yang sebelumnya beraksi di Jalan HR Rasuna Said di depan Gedung Tipikor sudah tidak terlihat pada malam hari.

"Itu karena kami pejuang murni. Jadi kami tidak akan melihat waktu, kami terus berjuang selama 24 jam," kata koordinator aksi, Troy Pasaribu, di depan Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (9/5/2014) malam, seusai Boediono menjalani sidang.

Troy mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi mengusut tuntas kasus skandal Bank Century. Menurutnya, KPK tidak boleh menunda penahanan Boediono hanya karena yang bersangkutan masih menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

"Ini harus dibuktikan yang sebenarnya, apakah beliau terlibat atau tidak harus dibuktikan," ujarnya.

Sejak iring-iringan mobil Boediono tiba pada pagi hari, mereka langsung melakukan aksi dengan meneriakkan "Tangkap Boediono" secara kompak. Begitu pun saat Boediono meninggalkan Pengadilan Tipikor sejenak untuk shalat Jumat dan kembali lagi ke Gedung Tipikor.

Meski demikian, puluhan demonstran tersebut terlewat ketika Boediono meninggalkan Gedung Tipikor pada malam ini. Saat rombongan Boediono meninggalkan lokasi, mereka sedang asyik menyantap makan malam. Troy membantah bahwa mereka kecolongan.

"Itu kami memang sengaja karena kami sudah menutup waktu untuk aksi karena tadi sudah melakukan sesi doa," ujarnya.

Troy juga membantah bahwa konsistensi kelompoknya menunggu Boediono hingga usai memberikan kesaksian dilakukan demi imbalan yang diimingi pihak tertentu. Menurutnya, Laskar Anti Korupsi pejuang 45 murni melakukan aksi untuk menyelamatkan negara dari kerugian karena korupsi. "Kami ini justru pengusaha, hanya ingin berjuang untuk kepentingan rakyat," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com