"Jadi begini, di ruang pimpinan itu, itu kan terkoneksi dengan ruang persidangan, jadi kami bisa memonitor di layar," kata Ketua KPK Abraham Samad, Kamis (8/5/2014).
Boediono dijadwalkan bersaksi di persidangan yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Jumat, untuk terdakwa mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Mulya.
Menurut Abraham, pimpinan KPK akan memonitor pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim jaksa KPK kepada Boediono. Namun, tambahnya, pimpinan tidak akan mengarahkan jaksa.
Abraham mengatakan, pimpinan KPK tidak perlu hadir di dalam ruang sidang untuk memantau langsung jalannya persidangan. KPK, katanya, menerapkan prinsip persamaan di hadapan hukum.
Kesaksian Boediono dianggap KPK sama dengan proses pemeriksaan saksi-saksi lain. "Biasa saja karena Pak Boediono itu kan masyarakat, warga negara yah," kata Abraham.
Abraham menambahkan, dalam prinsip hukum, ada mekanisme equality before the law alias kesamaan di hadapan hukum itu. "Jadi, semua orang sama kedudukannya di depan hukum, tidak ada yang punya privilege (keistimewaan)" kata dia.
Perkara ini menempatkan Boediono sebagai saksi dalam kapasitas sebagai Gubernur Bank Indonesia ketika fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dari Bank Indoensia dan dana talangan lewat mekanisme penyertaan modal sementara melalui Lembaga Penjamin Simpanan dikucurkan untuk Bank Century.
Dalam kasus ini, Budi Mulya selaku Deputi Gubernur BI didakwa melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang terkait pemberian FPJP kepada Bank Century dan penetapan Century sebagai bank gagal berdampak sistemik.
Budi didakwa bersama-sama dengan Boediono, Miranda S Goeltom selaku Deputi Senior BI, Siti Fadjriah selaku Deputi Gubernur Bidang 6, Budi Rochadi selaku Deputi Gubernur Bidang 7, Robert Tantular, dan Harmanus H Muslim.
Menurut surat dakwaan, Boediono selaku Gubernur BI saat itu menandatangani perubahan peraturan Bank Indonesia (PBI) agar Bank Century memenuhi persyaratan mendapatkan FPJP.
Untuk kesaksian Boediono pagi ini, Gedung Pengadilan Tipikor telah bebenah dan melakukan persiapan khusus sejak Rabu (7/5/2014). Kehadiran Boediono pun menggunakan standar pasukan pengamanan presiden-wakil presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.