Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Minta Kampanye Hitam Ditindak

Kompas.com - 08/05/2014, 18:29 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Eva Kusuma Sundari, meminta Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, hingga Kepolisian bertindak menyikapi kampanye hitam yang terus-menerus menyerang partainya. Dia menilai kampanye hitam yang ada saat ini sudah keterlaluan.

"Para pelaksana pemilu, KPU, Bawaslu, dan polisi kami minta sensitif dengan isu kampanye hitam ini karena ini akan merusak sistem dan kualitas demokrasi di pilpres kita,” kata Eva di Media Centre JKW4P, Jakarta, Kamis (8/5/2014).

Anggota DPR RI itu mengatakan, partainya juga sempat emosi melihat kampanye hitam yang dilakukan dengan membabi buta. Namun, menurutnya, PDI-P enggan menanggapi kampanye hitam itu dengan serangan-serangan balasan. Oleh karena itu, semuanya dia serahkan kepada pihak yang berwenang.

"Tren kampanye hitam makin tidak masuk akal. Berikutnya juga SARA, ini keturunan Tiongkok, Yahudi, dan Syiah, makin keterlaluan. Kita tidak mau ikut-ikutan gila seperti itu," ujarnya.

Dengan turun tangannya KPU, Bawaslu dan polisi, Eva berharap kampanye hitam bisa ditekan seminimal mungkin. Dengan begitu, pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden 9 Juli mendatang akan berjalan dengan aman dan damai.

"Kualitas demokrasi pilpres sudah terancam. Ini sudah irasional, pembodohan, mobilisasi kebencian dengan isu SARA dan isu tidak berbobot lainnya," kata Eva.

Sebelumnya, beredar gambar ucapan duka cita untuk bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo. Gambar yang mencantumkan nama Ir Herbertus Joko Widodo dibuat serupa iklan pengumuman kematian yang sering dimuat di surat kabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com