Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud: Cawapres Jokowi Akan Diputuskan oleh Megawati

Kompas.com - 07/05/2014, 14:56 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa, Mahfud MD, membantah informasi yang mengatakan bahwa ia telah ditetapkan sebagai calon wakil presiden mendampingi bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Ia menilai keputusan seputar cawapres untuk Jokowi akan ditentukan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

"Itu kan analisis dari orang di luar saja, tidak jelas sumbernya. Pada akhirnya akan diputuskan oleh Bu Mega," kata Mahfud seusai menghadiri acara pengukuhan Hendropriyono sebagai profesor di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (7/5/2014).

Mengenai rencana koalisi antara PDI Perjuangan dan PKB, Mahfud mengatakan bahwa PKB tidak memiliki wewenang untuk menentukan pasangan untuk Jokowi.

"Koalisi itu kan tidak mensyaratkan siapa cawapresnya. Cawapresnya itu akan ditentukan oleh Bu Mega dan Pak Jokowi. Yang berkoalisi kan karena beliau capres dan belum ada yang tahu juga siapa cawapresnya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Selain Mahfud, beberapa nama yang disebut-sebut akan menjadi kandididat kuat pendamping Jokowi. Mereka antara lain Wakil Presiden RI 2004-2009 Jusuf Kalla dan mantan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu.

Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang diumumkan awal bulan ini menunjukkan bahwa Mahfud adalah bakal cawapres yang paling kuat untuk mendampingi Jokowi. Survei ini mengasumsikan Jokowi-Mahfud bertarung melawan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta Aburizal Bakrie-Wiranto. Menurut hasil survei, elektabilitas Jokowi jika dipasangkan dengan Mahfud sekitar 47,6 persen. Begitu Jokowi dipasangkan dengan Kalla, elektabilitasnya menjadi 46,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com