Menurut mereka, baik Jokowi maupun Prabowo adalah dua figur yang masih didukung oleh kelompok-kelompok lama, yakni para pebisnis dan tokoh-tokoh militer. "Saya merasa resah ketika kita hanya dihadapkan pada Prabowo atau Jokowi. Makanya, kami mau keluar dari situasi ini. Persoalan kita tidak hanya pada dua orang ini," kata Koordinator Kontras Haris Azhar, Sabtu (3/5/2014).
Karena itulah, kata Haris, Kontras berharap dalam beberapa pekan ke depan akan ada partai politik yang secara sadar dapat memunculkan satu nama alternatif. Menurut Haris, orang tersebut haruslah orang yang benar-benar terbebas dari kepentingan politik lama seperti yang ia maksudkan.
Haris lalu mencontohkan proses terpilihnya Nestor Kirchner sebagai Presiden Argentina pada 2003. Padahal, kata dia, ketika itu ada dua nama besar yang digadang-gadang akan terpilih sebagai pemimpin Argentina. Namun, pada akhirnya Nestor yang muncul lebih belakanganlah yang keluar sebagai pemenang.
"Dulu ketika Nestor terpilih, sebenarnya ada pertarungan seperti yang ada saat ini di Indonesia. Tiba-tiba dia maju sebagai bentuk negosiasi baru. Sebelumnya dia adalah gubernur dari provinsi paling miskin di selatan Argentina. Dia akhirnya dimenangkan oleh masyarakatnya, bukan oleh partai politik," jelas Haris.
Meski enggan menyebutkan dukungannya, Haris sempat mengungkapkan bahwa pada acara diskusi hari ini, Kontras telah mengundang dosen Universitas Paramadina Anies Baswedan dan mantan Ketua MK Mahfud MD.
Dua orang tersebut, lanjutnya, adalah orang-orang yang baik yang selama ini kalah populer dari Jokowi dan Prabowo hanya karena tidak dekat dengan kelompok-kelompok lama.
"Makanya, tadi saya undang Pak Anies Baswedan. Dan sebenarnya tadi mau undang juga Pak Mahfud. Supaya mereka diuji. Apakah hasil survei mereka yang rendah selama ini karena tidak didukung oleh kekuatan bisnis dan militer, atau ada faktor lain. Kalau penyebabnya hanya karena itu, seharusnya mereka diberi ruang lebih. Mereka sebenarnya punya kapasitas, tidak adil kalau mereka tidak dipromosikan ke masyarakat," tukasnya.
Dalam acara tersebut, baik Anies maupun Mahfud tidak ikut hadir karena ada acara di tempat lain. Menurut Haris, Anies menghadiri sebuah acara keluarga, sedangkan Mahfud sedang berada di Yogyakarta karena sedang menjadi dosen penguji disertasi di kampus UII.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.