Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasihat Buya Syafii Maarif kepada Jokowi

Kompas.com - 03/05/2014, 11:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko Widodo mengunjungi kediaman mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif di Jalan Hamlahera D 76, Nogotirto Elok II, Gamping, Sleman, Yogyakarta, Sabtu (3/5/2014).

Dalam kunjungannya itu, Jokowi mengaku mendapat petuah untuk membenahi bangsa dari segala permasalahan yang ada.

"Beberapa kali saya bertemu Buya selalu diisi dengan hal-hal yang bagaimana memperbaiki, membenahi," kata Jokowi.

Sementara itu, Buya berharap Jokowi dapat menjalankan ajaran Trisakti Bung Karno yang berdaulat dan bebas di bidang politik, berkepribadian dalam berbudaya dan berdikari dalam usaha.

Buya mengatakan, selama ini sektor perkebunan hingga pertambangan dikuasai oleh asing. Menurutnya, masalah itu tak pernah menjadi perhatian pemerintah.

"Itu hampir semua (dikuasai) asing atau agen-agen dalam negerinya yang saya katakan londo ireng. Ini enggak sesuai dengan Trisakti Bung Karno. Jadi Pak Jokowi sangat paham itu. Mudah-mudahan beliau dari keluarga Bung Karno dukunglah itu. Jangan pakai trah-trah," jelas Buya.

Buya melanjutkan, Indonesia membutuhkan pemimpin yang kuat dan jujur dan mengedepankan kepentingan bangsa.

Pertemuan keduanya berlangsung selama sekitar 30 menit. Menurut Buya, ini adalah pertemuan kelimanya sejak Jokowi menjabat Wali Kota Solo. Mengenai pencapresan Jokowi, Buya tak banyak komentar. Buya mengatakan, siapa pun nantinya yang mendampingi Jokowi sebagai calon wakil presiden harus bisa membenahi permasalahan bangsa.

"Umur itu ndak penting. Ndak perlu militer, sipil, laki-laki dan perempuan itu ndak penting," katanya.

Namun menurut Buya, hal itu nantinnya tergantung Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. Selain itu, Buya menegaskan, pertemuan ini bukan menjadi kontrak politik antara Jokowi dan Muhammadiyah.

"Orang Muhammadiyah itu orang merdeka. Terserah mereka dalam berwarga negara. Saya bukan dalam struktur lagi," ujar Buya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com