Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurul Arifin Diminta Tak Mengeluh Gagal Lolos ke Senayan

Kompas.com - 02/05/2014, 16:43 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin diminta untuk tabah menghadapi kenyataan gagal di Pemilu Legislatif 2014. Kegagalan itu harus disikapi bijak, dan menyadarkan bahwa banyak hal yang sulit diduga dalam semua proses politik.

"Sistem pemilu ini harus dievaluasi total. Efek negatifnya dirasakan oleh Nurul Arifin. Dalam politik, semua hal bisa terjadi, kita enggak boleh berkeluh kesah, banyak hal yang harus dihadapi," kata Ketua Pemenangan Pemilu Jawa I DPP Partai Golkar Ade Komarudin di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Ade merupakan caleg Golkar yang maju di daerah pemilihan yang sama dengan Nurul Arifin, yakni Jawa Barat VII. Ade saat ini menjabat Sekretaris Fraksi Golkar di DPR dan dipastikan kembali menjadi anggota periode selanjutnya. Sementara itu, Nurul tak berhasil maju sebagai anggota DPR periode berikutnya.

Sebelumnya, Nurul mengatakan, kegagalannya di Pileg 2014 terjadi lantaran adanya persaingan tidak sehat di antara calon anggota legislatif. Nurul menganalogikan kekacauan pada pileg tahun ini seperti perang Suriah karena banyak terjadi saling tikung di antara rekan separtai di tiap daerah pemilihan.

Meski mengaku prihatin dengan apa yang dihadapi Nurul, Ade bersyukur karena perolehan kursi di wilayahnya bertambah. Khusus untuk Jawa Barat, kursi Golkar di parlemen diprediksi akan bertambah dari sebelumnya 15 kursi menjadi 17 kursi.

"Silakan cek grafik di tempat lain, tapi saya bersyukur ada penambahan di Jawa I," ucapnya.

Ade menambahkan, dalam hitung-hitungan di internal partainya, Golkar diprediksi akan mendapat 94 kursi parlemen untuk periode 2014-2019. Dari jumlah tersebut, Ade mengklaim, organisasi yang dipimpinnya, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), memberi minimal satu kursi hampir di tiap daerah pemilihan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei SMRC: Ridwan Kamil Diprediksi Bisa Menang Pilkada Jabar Tanpa Banyak Kampanye

Survei SMRC: Ridwan Kamil Diprediksi Bisa Menang Pilkada Jabar Tanpa Banyak Kampanye

Nasional
Legenda TNI AL KRI Dewaruci Diplomasi Rempah ke Malaysia

Legenda TNI AL KRI Dewaruci Diplomasi Rempah ke Malaysia

Nasional
Prospek Ormas Keagamaan Mengelola Tambang

Prospek Ormas Keagamaan Mengelola Tambang

Nasional
Golkar Diprediksi Menang Besar di Jabar jika Calonkan Ridwan Kamil Jadi Gubernur

Golkar Diprediksi Menang Besar di Jabar jika Calonkan Ridwan Kamil Jadi Gubernur

Nasional
Arab Saudi Razia Akun Medsos yang Jual Paket Haji dengan Visa Nonprosedural

Arab Saudi Razia Akun Medsos yang Jual Paket Haji dengan Visa Nonprosedural

Nasional
KPK Akan Dakwa Eks Pejabat Kemenaker Korupsi Sistem Perlindungan TKI Rp 17,6 M

KPK Akan Dakwa Eks Pejabat Kemenaker Korupsi Sistem Perlindungan TKI Rp 17,6 M

Nasional
MK Tolak Gugatan Golkar Terkait Pileg DPR di Dapil Papua Selatan

MK Tolak Gugatan Golkar Terkait Pileg DPR di Dapil Papua Selatan

Nasional
Moeldoko Sebut Pemberlakuan Tapera Menunggu Aturan 3 Kementerian, Maksimal hingga 2027

Moeldoko Sebut Pemberlakuan Tapera Menunggu Aturan 3 Kementerian, Maksimal hingga 2027

Nasional
Pengamat Nilai Tak Ada Alasan Kuat Presiden Kembali Dipilih MPR

Pengamat Nilai Tak Ada Alasan Kuat Presiden Kembali Dipilih MPR

Nasional
Survei SMRC: Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Paling Menonjol untuk Pilkada Jabar

Survei SMRC: Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi Paling Menonjol untuk Pilkada Jabar

Nasional
Moeldoko Sebut Pemerintah Perlu Evaluasi 'Blackout' Listrik di Sumatera

Moeldoko Sebut Pemerintah Perlu Evaluasi "Blackout" Listrik di Sumatera

Nasional
Masuk Bursa PDI-P dan PKB untuk Pilkada Jakarta, Anies: Mengalir Saja

Masuk Bursa PDI-P dan PKB untuk Pilkada Jakarta, Anies: Mengalir Saja

Nasional
Banjir Rendam 24 Desa di Tanah Bumbu Kalsel, 7.743 Warga Terdampak

Banjir Rendam 24 Desa di Tanah Bumbu Kalsel, 7.743 Warga Terdampak

Nasional
Indonesia Kecam Penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kecam Penyerbuan Masjid Al Aqsa oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Duduk Perkara Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek Kemensos

Duduk Perkara Khofifah Dilaporkan ke KPK Terkait Proyek Kemensos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com