Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Kita Hanya Jadi Bangsa Kacung

Kompas.com - 01/05/2014, 17:35 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan, saat ini banyak warga Indonesia yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Hal itu disebabkan karena kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah salah sehingga tidak mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.

"Masalah inti kita adalah sistem ekonomi neoliberal, neokapitalistik yang tidak sesuai dengan UUD 1945. Karena keliru itulah kekayaan alam kita tidak lagi tinggal di Indonesia," kata Prabowo saat menyampaikan orasi politik di hadapan 80.000 massa buruh di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Kamis (1/5/2014).

Prabowo memberikan orasi dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day. Sejumlah elite Partai Gerindra turut hadir, di antaranya Ketua Umum DPP Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Fadli Zon, dan Sekjen DPP Gerindra Ahmad Muzani. Selain itu hadir pula Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Said Iqbal dan politisi PKS Indra.

Meski telah 69 tahun merdeka, Prabowo mengatakan, masih banyak tujuan pendiri bangsa yang belum terpenuhi. Salah satu tujuan itu yakni mendirikan bangsa yang merdeka, bermartabat, dan penuh kehormatan. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

"Bangsa yang merdeka bukan bangsa miskin. Bangsa yang merdeka harus memberi kesejahteraan kepada masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, setiap tahun Indonesia mengalami kebocoran keuangan negara lebih dari Rp 1.000 triliun. Hal itu disebabkan karena banyak elite di eksekutif dan legislatif yang melakukan praktik tindak pidana korupsi.

"Kita hanya menjadi bangsa kacung, dan itu bukan cita-cita negara kita. Untuk apa kita merdeka kalau kita hanya menjadi bangsa kacung?" kata Prabowo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com