Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Suara Terganjal Persoalan di Daerah

Kompas.com - 01/05/2014, 13:46 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Nasrullah menjelaskan, penyebab ditundanya pengesahan rekapitulasi suara beberapa provinsi karena adanya ketidaksesuaian data. Menurutnya, persoalan ini perlu diselesaikan di tingkat Komisi Pemilihan Umum Daerah dan Bawaslu Daerah.

"Keganjilan itu meliputi tidak sinkronnya antara surat suara yang digunakan dengan pengguna apalagi perolehan suara secara keseluruhan," ujar Nasrullah, di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Salah satunya, kata Nasrullah, Daftar Pemilih Khusus Tambahan (DPKTb) yang hanya menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) yang tercatat, tidak sesuai dengan pengguna. Menurut Nasrullah, terjadi pembengkakan pemilih karena DPKTb lebih banyak. Bawaslu berkali-kali mempertanyakan mengapa ada yang menggunakan hak pilih, sementara namanya tak tercatat di DPLTb.

"Perlu diketahui DPKTb adalah orang yang seketika hari itu datang. Bisa datang jam 8 tapi jam 12 baru nyoblos," katanya.

Menurutnya, seharusnya jumlah yang tercatat sama dengan yang mengggunakan hak pilih. "Tapi faktanya kok bisa lebih. Ini yang harus dijawab KPU," kata Nasrullah.

Selain itu, penyebab tertundanya pengesahan suara sejumlah provinsi karena adanya protes beberapa parpol dan caleg terhadap rekapitulasi di tingkat daerah yang dianggap belum jelas.

"Bisa jadi rebutan satu parpol dan lainnya. Satu kursi lumayan," kata dia.

Bawaslu merekomendasikan penyelesaian masalah tersebut dengan segera melakukan rekapitulasi ulang di tingkat TPS. "Harus diselesaikan sendiri oleh penyelenggara pemilu, Bawaslu dan KPU. Caranya ya diselesaikan di tingkat bawah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi Untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com