JAKARTA, KOMPAS.com -- Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menduga ada sutradara di belakang aksi mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, yang kerap menudingnya selama ini. Tanpa menyebutkan nama, Anas mengatakan bahwa sutradara yang mengendalikan mantan rekan separtainya itu merupakan orang kuat.
"Ya, kalau itu ada sutradaranya kan. Nazar enggak penting di situ, yang penting sutradaranya, sutradaranya pasti orang kuatlah," kata Anas seusai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Hambalang di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (28/4/2014).
Saat ditanya apakah orang kuat yang dicurigainya itu berkaitan dengan Cikeas, Anas tidak menjawab pertanyaan. "Saya bukan lurah di sana (Cikeas), mana tahu saya," ucapnya.
Cikeas merupakan daerah tempat tinggal Presiden RI sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama ini, kerap digelar pertemuan yang berkaitan dengan urusan Partai Demokrat di Puri Cikeas, Bogor, tempat kediaman SBY.
Menurut Anas, tudingan yang disampaikan Nazaruddin terhadapnya selama ini hanya fitnah. Misalnya, pernyataan Nazaruddin yang menyebut Anas memiliki tambang di Riau dan Kalimantan. Nazaruddin juga menyebut Anas memiliki hotel dan menggelontorkan Rp 300 miliar untuk memenangi Kongres Partai Demokrat 2010 dan membeli saham perdana PT Garuda Indonesia.
Terkait kepemilikan tambang tersebut, Anas telah membantahnya. "Saya pernah beli tambang, tapi di Pasar Rumput," kata Anas, Senin (21/3/2014).
Anas juga membantah pernyataan pengacara Nazaruddin, Elza Syarief, yang menyebut dia menyimpan uang Rp 2 triliun di Singapura. Dia menganggap pernyataan Elza ini sebagai fitnah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.