"Mereka melihat, apakah nantinya kebijakan itu hanya akan melanjutkan kebijakan yang sudah dijalankan saat ini atau ada kebijakan-kebijakan baru," ujar Paloh.
Sebagai partai yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan pada Pemilihan Presiden mendatang, Paloh mengatakan, Skoog juga menanyakan peluang bakal capres dari PDI-P Joko Widodo. Menurut Paloh, Skoog kagum dengan gaya kepemimpinan serta sejumlah kebijakan yang diambil Jokowi selama memimpin Jakarta.
"Dari pembicaraan berlangsung, banyak keingintahuan. Mengucapkan selamat Nasdem mendapatkan tempat di masyarakat dengan hasil impresif. Kemudian, koalisi dengan PDI-P. Lebih dalam, mereka mau memahami kemungkinan Jokowi untuk bisa memimpin Indonesia ke depan," paparnya.
Lebih jauh, pertemuan Paloh dan Skoog, juga membahas tentang hubungan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa yang diharapkan meningkat pada pemerintahan baru mendatang. Kerja sama yang diharapkan adalah kerja sama yang saling seimbang.
Menurut Skoog, selama ini negara-negara Uni Eropa merasa jenuh dengan metode kerja sama tradisional yang dibangun.
"Selama ini kerja sama yang ada yaitu kami memberi, Anda (Indonesia) menerima. Saya ingin, kerja sama antara Indonesia-EU yang terjadi adalah kerja sama yang seimbang. Tak hanya Eropa yang berinvestasi, tetapi juga Indonesia. Tak hanya Indonesia yang ekspor ke kami tetapi juga sebaliknya," kata Skoog.
Skoog mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya potensi, mulai dari sumber daya manusia hingga sumber daya alam. Di samping itu, luasnya wilayah Indonesia menjadi potensi tersendiri untuk menjajaki investasi di bidang lain selain yang sudah ada saat ini.
Dalam kesempatan itu, Skoog juga memuji Indonesia yang kini tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Indonesia dinilai mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi meski beberapa waktu lalu sempat terjadi krisis ekonomi global.
"Kami melihat hal yang mengagumkan dalam demokrasi indonesia, begitu juga dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam masa sulit, Indonesia masih dapat mempertahankan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi," kata Skoog.
Sementara itu, Surya mengatakan, jika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.