Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Paloh, Dubes Uni Eropa Tanya Peluang Jokowi di Pilpres

Kompas.com - 28/04/2014, 20:27 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, negara-negara Uni Eropa menaruh perhatian besar terhadap situasi politik Tanah Air. Sebab, kata dia, hal itu akan berpengaruh terhadap kebijakan politik dan ekonomi yang akan diterapkan Indonesia nantinya. Hal itu dikatakan Paloh seusai pertemuan dengan Dubes Uni Eropa untuk Indonesia dan ASEAN, Olof Skoog, di Kantor DPP Nasdem, Senin (28/4/2014).

"Mereka melihat, apakah nantinya kebijakan itu hanya akan melanjutkan kebijakan yang sudah dijalankan saat ini atau ada kebijakan-kebijakan baru," ujar Paloh.

Sebagai partai yang berkoalisi dengan PDI Perjuangan pada Pemilihan Presiden mendatang, Paloh mengatakan, Skoog juga menanyakan peluang bakal capres dari PDI-P Joko Widodo. Menurut Paloh, Skoog kagum dengan gaya kepemimpinan serta sejumlah kebijakan yang diambil Jokowi selama memimpin Jakarta.

"Dari pembicaraan berlangsung, banyak keingintahuan. Mengucapkan selamat Nasdem mendapatkan tempat di masyarakat dengan hasil impresif. Kemudian, koalisi dengan PDI-P. Lebih dalam, mereka mau memahami kemungkinan Jokowi untuk bisa memimpin Indonesia ke depan," paparnya.

Lebih jauh, pertemuan Paloh dan Skoog, juga membahas tentang hubungan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa yang diharapkan meningkat pada pemerintahan baru mendatang. Kerja sama yang diharapkan adalah kerja sama yang saling seimbang.

Menurut Skoog, selama ini negara-negara Uni Eropa merasa jenuh dengan metode kerja sama tradisional yang dibangun.

"Selama ini kerja sama yang ada yaitu kami memberi, Anda (Indonesia) menerima. Saya ingin, kerja sama antara Indonesia-EU yang terjadi adalah kerja sama yang seimbang. Tak hanya Eropa yang berinvestasi, tetapi juga Indonesia. Tak hanya Indonesia yang ekspor ke kami tetapi juga sebaliknya," kata Skoog.

Skoog mengatakan, Indonesia merupakan negara yang kaya potensi, mulai dari sumber daya manusia hingga sumber daya alam. Di samping itu, luasnya wilayah Indonesia menjadi potensi tersendiri untuk menjajaki investasi di bidang lain selain yang sudah ada saat ini.

Dalam kesempatan itu, Skoog juga memuji Indonesia yang kini tumbuh menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Indonesia dinilai mampu mempertahankan pertumbuhan ekonomi meski beberapa waktu lalu sempat terjadi krisis ekonomi global.

"Kami melihat hal yang mengagumkan dalam demokrasi indonesia, begitu juga dalam pertumbuhan ekonomi. Dalam masa sulit, Indonesia masih dapat mempertahankan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi," kata Skoog.

Sementara itu, Surya mengatakan, jika

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

Nasional
Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

Nasional
Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com