Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Surat dari Prabowo, PKS Kesampingkan Aburizal

Kompas.com - 27/04/2014, 19:12 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Heryawan, mengatakan bahwa saat ini partainya lebih condong mendukung pencalonan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai presiden dibanding pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Hal itu karena Prabowo sudah mengirim surat resmi ke PKS untuk mengajak koalisi. Adapun komunikasi dengan Aburizal baru sebatas pertemuan-pertemuan informal.

"Kita belum bisa menentukan koalisi dan pemberian dukungan, tapi kalau kita lakukan penilaian, kan sudah ada komunikasi dengan keduanya, tapi Prabowo kita lihat nilainya sudah di atas. Beliau secara resmi sudah kirim surat untuk meminta kita berkoalisi," kata pria yang biasa disapa Aher itu di sela-sela rapat Majelis Syuro PKS di DPP PKS, Jakarta, Minggu (27/4/2014) sore.

Surat itu, menurut Aher, telah dibacakan di depan seluruh anggota Majelis Syuro yang hadir dalam rapat hari ini. Aher membantah kalau di dalam surat itu Prabowo sudah menawarkan posisi cawapres atau hal lain yang menguntungkan PKS dalam koalisi. Menurutnya, pembicaraan mengenai kursi cawapres dan lain-lain baru akan dilakukan ketika partai sudah resmi memutuskan untuk koalisi.

"(Isi suratnya) hanya mengajak kita untuk menjadi mitra berkoalisi. Masalah kursi cawapres itu ditentukan nanti. Misalnya, kita sudah ada empat partai yang berkoalisi, maka empat-empatnya duduk bersama dan membicarakan itu," ujar Gubernur Jawa Barat yang sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden tersebut.

Terkait wacana koalisi dengan partai Islam dan mengusung pasangan capres dan cawapres oleh PKS, menurut Aher, hal tersebut akan sulit terwujud. Lagi pula, meski berideologi Islam, PKS tidak pernah mematok untuk harus berkoalisi dengan partai-partai Islam lain.

"Pembicaraan mengenai koalisi partai Islam ada, tapi kita realistis. Ketika itu terjadi mungkin sangat baik. Tapi ketika tidak mungkin, ya tidak ada masalah. Faktanya kita bermacam agama, kalau ada koalisi Islam atau nasionalis tidak ada permasalahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com