Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Pamungkas Konvensi Capres Demokrat Digelar Hari Ini

Kompas.com - 27/04/2014, 08:14 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat akan menggelar debat pamungkas konvensi calon presidennya di Hotel Grand Sahid Jakarta, Minggu (27/4/2014). Debat ini digelar sebagai penanda masuknya kegiatan konvensi ke babak-babak akhir.

Sesuai jadwal, acara debat akan berlangsung selama empat jam mulai pukul 10.00 WIB. Di kota-kota sebelumnya, acara debat sebelas kandidat hanya berlangsung rata-rata 90 menit. Selain itu, debat kali semakin lebih spesial karena akan dihadiri Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI dan Ketua Umum DPP Partai Demokrat.

SBY hanya beberapa kali nampak terlibat langsung dalam kegiatan konvensi, salah satunya pada saat acara debat kandidat digelar di Kota Bogor, Jawa Barat. "Insya Allah akan dihadiri SBY sepanjang acara," kata Sekretaris Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Suaidi Marasabessy, di Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

Suaidi mengatakan, dalam acara tersebut, SBY akan memberikan sambutan di awal dan menyampaikan tanggapannya di akhir acara. Ia berharap, semua kandidat memaksimalkan kesempatan pamungkas ini untuk mendapat perhatian publik yang lebih luas.

Konvensi capres Demokrat berlangsung dalam tiga tahap. Yaitu tahap sosialisasi, debat antarkandidat, dan tahap penentuan pemenang. Pemenang konvensi diputuskan Majelis Tinggi Partai Demokrat dengan mempertimbangkan laporan dari komite konvensi.

Komite konvensi adalah tim yang bertanggungjawab pada pelaksanaan konvensi. Tim ini berasal dari internal dan eksternal Partai Demokrat dengan berbagai latar belakang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com