Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Akan Saksikan Debat Pamungkas Konvensi Demokrat

Kompas.com - 26/04/2014, 15:20 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menghadiri pelaksanaan debat terakhir Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Minggu (27/4/2014). Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komite Konvensi Demokrat, Suaidi Marasabessy, di Markas Komite Konvensi, Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (26/4/2014).

"Insya Allah akan dihadiri SBY sepanjang acara," ujarnya.

Suaidi mengatakan, dalam acara debat nantinya, ketua umum Partai Demokrat itu akan berbicara sebanyak dua kali. SBY, kata dia, akan memberikan kata sambutan sekaligus memberikan closing statement untuk memberikan pandangannya tentang debat tersebut.

Dia menambahkan, kesebelas peserta konvensi juga akan ditampilkan secara bersama-sama dalam satu panggung. Durasi waktu juga akan diperpanjang dari biasanya 1,5 jam menjadi 4 jam.

"Dengan demikian, masyarakat umum bisa mengetahui secara jelas dengan mendenggarkan visi misi program kerja peserta konvensi," ucapnya.

Penyelenggaraan Konvensi Capres Partai Demokrat berlangsung dalam tiga tahap. Tahap pertama, prakonvensi di mana para peserta konvensi turun ke daerah hingga deklarasi pada 15 September 2013. Tahap kedua, konvensi dimana para peserta konvensi melakukan debat bernegara.

Sementara itu, tahap ketiga menjadi tahap penentuan pemenang konvensi. Saat ini, konvensi masuk dalam tahap debat pamungkas yang rencananya akan digelar pada 27 April 2014 di Hotel Grand Sahid, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com