"Saya tidak bisa menjawabnya karena poros koalisi itu selalu dikatakan itu hanya wewenang ketua partai. Ketua partai pun tidak ambil sendiri, pasti membicarakannya dengan unsur-unsur di bawahnya," ujar peserta konvensi calon Presiden Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jumat (25/4/2014).
Kendati demikian, Pramono melihat poros baru sebenarnya bisa dibentuk selama bisa mengusung kepentingan bangsa. "Kenapa tidak? Jangan hanya membangun poros karena ingin menjadikan seseorang presiden kan. Pak SBY tipenya bukan begitu," imbuh mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu.
Peserta konvensi lain, Ali Masykur Musa, juga enggan berkomentar soal pembentukan poros tengah. Menurutnya, konvensi memang bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat dalam mencari pemimpin. Pasalnya, banyak bakal calon presiden lain sudah mendeklarasikan diri, tetapi jarang membicarakan visi dan misi. Sementara itu konvensi Partai Demokrat, lanjutnya, sudah sejak awal berbicara visi dan misi.
"Karena dengan demikian, Partai Demokrat perlu meneruskan konvensi ini. Tapi soal poros baru, ini urusan partai. Kami hanya mempersiapkan diri untuk pelaksanaan debat terakhir, memberikan konsep yang jelas dan tegas," kata anggota Badan Pemeriksa Keuangan itu.
Ada yang jadi korban
Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya akan tetap mengusung calon presiden dari hasil konvensi. Capres konvensi itu akan didukung oleh partai koalisi lain.
"Oleh karena itu, saya mau bilang ini akan jadi poros baru. Jangan bilang ini poros keempat karena nanti akan ada capres yang menjadi korban," ujar Ruhut saat dihubungi Kamis (24/4/2014).
Ruhut menuturkan dengan adanya koalisi baru pimpinan Demokrat ini, kemungkinan hanya akan ada tiga bakal calon presiden. Bahkan, Ruhut memprediksi bisa jadi hanya ada dua bakal capres yaitu bakal capres Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Joko Widodo dan bakal capres poros Demokrat.
"Kami melihat partai-partai Islam akan merapat ke kami, mitra koalisi kami terdahulu seperti PKB, PAN, PPP, dan juga PKS. Bukan tidak mungkin yang di bawah seperti Hanura, PKPI, dan PBB juga turut bergabung. Pak SBY akan jadi king maker," katanya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.