JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa Eddy Faisal mengatakan, partainya belum mengambil keputusan apa pun atas bakal calon presidennya, Mahfud MD. PKB juga tidak meminta Mahfud untuk bertemu Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, Kamis kemarin.
Eddy mengatakan, kedatangan Mahfud MD ke markas PBNU itu atas keinginan Mahfud sendiri. Dalam pertemuan itu, Said Aqil mengatakan bahwa sejumlah kiai di Jawa Timur mendukung pencalonan Mahfud sebagai wakil presiden. Mahfud menyatakan optimistis dapat dicalonkan sebagai wapres.
Eddy mengatakan bahwa pencalonan itu belum final. "Enggak ada itu (disuruh ke PBNU). Mahfud juga enggak ada keputusan diusung jadi cawapres. Koalisi kan masih cair," ujar Eddy, Jumat (25/4/2014), di Jakarta.
Eddy menilai wajar jika Mahfud meminta restu kepada Said karena Mahfud merupakan kader PBNU. Namun, ia menegaskan kedatangan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan PKB. Restu yang diberikan PBNU itu tidak bisa dikatakan sebagai dukungan karena PBNU merupakan wadah keagamaan yang tidak memiliki kekuatan politik.
Eddy menyanggah PKB hanya mengusung Mahfud MD sebagai cawapres. Ia tidak membenarkan pernyataan bahwa partainya mengesampingkan Rhoma Irama. "Dia (Rhoma) tetap kita dorong. Mahfud kita dorong. Jusuf Kalla sebagai kader NU juga tetap kita dorong. Tapi kembali lagi ke presiden dia mau usungnya siapa," kata Eddy.
Secara pribadi Eddy tidak ingin Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar ikut dicalonkan menjadi wakil presiden. Menurutnya, Muhaimin masih terlalu muda dan masih memiliki kesempatan yang cukup panjang untuk tampil dalam kepemimpinan nasional pada masa datang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.