Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Bantah ke Selandia Baru untuk Jalan-jalan dan Tutup Anggaran

Kompas.com - 25/04/2014, 15:01 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VII DPR yang tergabung dalam Panitia Khusus Panas Bumi membantah bahwa studi banding ke Selandia Baru dilakukan untuk jalan-jalan dan menghabiskan anggaran. Anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Golkar, Hakim Kalla, mengatakan, tujuan studi banding itu murni untuk memperbaiki tata kelola gas panas bumi di Indonesia.

"Ini harus dipahami dulu dalam rangka membuat undang-undang pansus panas bumi. Bukan jalan-jalan, saya sih sudah capek jalan-jalan. Jadi ini namanya studi banding, bukan jalan-jalan," ujar Hakim.

Terkait masa jabatan anggota DPR periode 2009-2014 yang akan segera berakhir, menurut Hakim, hal tersebut bukan suatu permasalahan. Ia menyatakan, nantinya apa yang telah dipelajari oleh DPR periode saat ini bisa dilanjutkan oleh DPR periode selanjutnya.

"Nanti juga kan anggota DPR periode sekarang banyak juga yang akan lanjut lagi. Lagi pula, apakah karena akhir jabatan terus kita harus tidur? Apakah karena akhir jabatan kita enggak perlu kerja lagi? Kan enggak begitu," ujarnya.

Hal serupa disampaikan anggota Komisi VII dari Fraksi Partai Hanura, Ali Kastela. Menurut dia, sistem kerja di DPR sama dengan sistem kerja di pemerintahan. Jika periode saat ini sudah habis, maka program kerja yang baik harus dilanjutkan pada periode selanjutnya.

"Kerja di DPR ini kerja sistem, bukan perorangan. Studi banding seperti ini juga satu sistem. Nanti kan setelah kita studi banding akan dibuat laporan. Itu bisa ditindaklanjuti dan bisa dijadikan bahan oleh periode selanjutnya," ujar dia.

Keberangkatan terbagi dalam dua kloter. Kloter pertama yang terdiri dari 16 orang akan berangkat pada 28 April dan kembali pada 4 Mei. Adapun kloter kedua yang terdiri dari 11 orang akan melakukan perjalanan pada 11-17 mei. Pansus itu sebagian besar terdiri dari anggota Komisi VII yang membidangi energi, tetapi ada juga yang merupakan anggota Komisi VI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com