Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Melayani Rakyat Tak Harus Datang dari Rumah ke Rumah, Jalan ke Sana Sini

Kompas.com - 25/04/2014, 13:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar semua kepala daerah untuk tetap mengutamakan pelayanan rakyat. Presiden menyatakan, pemerintahan boleh berganti, tetapi pelayanan terhadap rakyat tidak boleh terhenti. Bentuk pelayanan juga bisa dilakukan dalam berbagai cara, asalkan tetap mengutamakan kesejahteraan rakyat.

Saat membuka acara peringatan Hari Otonomi Daerah XVIII di Jakarta, Jumat (25/4/2014), Presiden Yudhoyono mengatakan bahwa pemerintahan akan terus berganti. Presiden menyatakan bahwa pemimpin dan pemerintah yang dipimpinnya harus melayani rakyatnya. Pemerintah juga gigih bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

"Apa yang saya maksud melayani, tidak harus datang dari rumah ke rumah. Meningkatkan kesejahteraan rakyat tidak harus jalan ke sana ke sini dan berikan uang langsung ke RT. Bukan itu," ujarnya.

Presiden menyadari bahwa bertemu langsung dengan rakyat merupakan hal penting. Namun, menurutnya, pemimpin yang dekat dengan rakyat bisa diwujudkan melalui hati dan pikirannya, yang selalu dekat dan memikirkan nasib melalui kebijakan dan program pro-rakyat.

"Semua itu akan tecermin jika pemimpin, apa pun tingkatkannya, sungguh jalankan tugas dengan baik. Pemerintah juga bekerja keras dan sekaligus menjalankan manajemen pemerintah yang baik," katanya.

Presiden mengucapkan selamat kepada sejumlah pemerintah daerah yang mendapatkan penghargaan Tanda Kehormatan Samkaryanugraha Prasamya Purnakarya Nugraha. Penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah yang menunjukkan karya tertinggi dalam pelaksanaan pembangunan. Penghargaan diberikan kepada 10 pemerintahan daerah, di antaranya Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pacitan, Kota Yogyakarta, dan Kota Cimahi.

Presiden menyatakan, selama lima tahun ini, sudah banyak yang telah dicapai pemerintah. Oleh karena itu, Presiden mengajak agar semua kepala daerah mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga untuk penuhi harapan rakyat. "Negeri yang kita cintai tidak pernah kering sosok pemimpin, apa pun tingkatkannya, dan di mana pun dia bertugas. Yang punya hati dan dicintai rakyat, punya visi dan jalankan misinya, mau bekerja keras, serta yang tegar, rela berkorban menghadapi persoalan yang kompleks ini," ujar Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com