Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atut Bantah Minta Akil Urus Tiga Perkara Sengketa Pilkada di Banten

Kompas.com - 25/04/2014, 09:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Banten Atut Chosiyah membantah meminta bantuan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar untuk menangani sengketa pilkada di Lebak, Serang, dan Tangerang, saat bertemu di Singapura. Dia mengatakan mereka hanya berbincang singkat karena akrab.

"Saya berbincang dengan Akil terkait pengalaman di DPR. Saya juga tanya terkait mekanisme MK dalam rangka pemilu legislatif, apabila ada sengketa pilkada apa harus dilaksanakan walau di akhir tahun?" ujar Atut dalam kesaksian untuk terdakwa Susi Tur Andayani atas perkara dugaan suap penanganan sengketa Lebak, di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2014).

Atut mengaku telah mengenal Akil sejak lama, saat masih menjadi anggota fraksi Golkar di DPR. Karenanya, ujar dia, ketika bertemua Akil di Singapura pun dia mengaku hanya menanyakan secara umum terkait aturan pemilihan kepala daerah, termasuk pengadaan anggaran Komisi Pemilihan Umum untuk pilkada.

"Saya menanyakan secara umum terkait aturan. Saya sampaikan di Banten ada pilkada di tiga daerah," ujar Atut. Saat itu, dia mengaku belum tahu soal gugatan sengketa pilkada Lebak yang diajukan pasangan Amir Hamzah dan Kasmin.

Dalam persidangan dengan terdakwa Tubagus Chaeri Wardana sebelumnya, Akil mengatakan, Atut memintanya membantu menangani sengketa pilkada. Namun, Akil mengaku menolak permintaan yersebut karena belum melihat berkas perkara yang diajukan. "Setelah berbicara, beliau mengatakan 'ya kalau bisa dibantu, dibantulah'. Saya menjawab, 'saya tidak bisa memastikan'," ujar Akil saat itu.

Perkara ini juga menempatkan Akil dan Atut sebagai terdakwa dalam berkas yang berbeda. Adapun Susi adalah pengacara yang menangani gugatan sengketa Pilkada Lebak mendampingi Amir dan Kasmin. Susi juga menjadi perantara uang dari Wawan untuk Akil terkait penanganan sengketa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com