JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menilai, semua figur yang saat ini kerap disebut layak menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo memiliki peluang sama besar. Namun, setidaknya ada dua tokoh yang namanya kerap disebut di internal PDI-P, siapa mereka?
Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Achmad Basarah mengatakan, tokoh pertama yang kerap disebut adalah politikus senior Partai Golkar Jusuf Kalla atau JK. Menurutnya, Kalla merupakan tokoh nasional yang memiliki kemampuan politik yang baik. JK juga pernah menduduki jabatan sebagai ketua umum Partai Golkar.
"Puncak jabatan di suprastruktur politik sebagai Wakil Presiden (2004-2009) dan dia juga tidak pernah tersangkut dugaan (pelanggaran) HAM," katanya.
Adapun tokoh kedua adalah mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu. Menurut Basarah, Ryamizard dikenal sebagai sosok dengan nasionalisme tinggi. Selain itu, seperti Kalla, Ryamizard tidak pernah terkait dengan kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia.
"Dia juga seorang jenderal yang tidak pernah dipecat secara tidak hormat dan jenderal yang terkenal tegas, tapi santun, tidak beringas," kata Basarah.
Ia menambahkan, latar belakang seorang tokoh menjadi salah satu pertimbangan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebelum memutuskan siapa cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Selain harus mampu menambah elektabilitas Jokowi dan mampu menciptakan pemerintah yang bersih, pendamping Jokowi juga tidak boleh terjerat kasus hukum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.