"Saya enggak lihat ujung konvensi. Saya enggak lihat skema untuk kecurangan tapi juga enggak lihat ujungnya," ujar Effendi dalam diskusi politik di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (23/4/2014). Namun, Effendi menyisipkan alasan lain pengunduran dirinya adalah operasi dan pemulihan cedera kaki selama enam bulan.
Menurut Effendi, selama konvensi nuansa kontestasi tak muncul dalam konvensi tersebut. Setelah enam bulan konvensi, Effendi berpendapat seharusnya juga ada evaluasi terhadap peserta konvensi.
Jumlah peserta konvensi pun, menurut Effendi terlalu banyak dan harus dikerucutkan secara bertahap. "Kalau pesertanya ditetapkan seperti itu harusnya enam bulan ada evaluasi untuk dikerucutkan, mungkin jadi enam, kemudian tiga," ujar dia.
Effendi menyatakan, elektabilitas Partai Demokrat yang menurun hingga 50 persen seharusnya membuat peserta konvensi proaktif memunculkan gagasan berbeda bagi Demokrat. Menurut dia tidak ada beda antara peserta konvensi dengan elite partai itu.
Karenanya, Effendi mempertanyakan manfaat dari debat kandidat terakhir dalam rangkaian tahapan konvensi. Namun, dia berharap kegiatan itu akan berlangsung terbuka bagi media, tak hanya menyediakan ruang bagi pendukung para peserta konvensi.
"Konvensi ini perlu diselamatkan kalau mau dipertahankan di pemilu setelahnya. Jangan sampai enggak ada ujungnya, malah ajakan untuk bubar saja," kata Effendi. Kehadiran media dan masyarakat selain pendukung para kandidat, menurut dia akan memberikan kesempatan kompetensi para kandidat diuji lebih luas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.