Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP Bantah Ingin Koalisi dengan PDI-P

Kompas.com - 23/04/2014, 14:19 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy membantah upaya mendukung bakal calon presiden Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo. Keinginan tersebut sering disebut-sebut sebagai alasan utama kubu Romahurmuziy menentang keras keinginan kubu Ketua Umum PPP Suryadharma Ali untuk berkoalisi dengan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

"Kita belum mengarah ke mana-mana. Kita masih akan lihat perkembangan dalam beberapa hari ke depan," kata Romy sesaat sebelum pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional III PPP di Cisarua, Bogor, Rabu (22/4/2014).

Menurutnya, dalam Mukernas III nanti baru akan didiskusikan arah koalisi dan dukungan PPP terhadap capres. Dia mengatakan, hasil dari Mukernas III tidak harus selalu berpatokan dengan Mukernas II pada 7-9 Februari 2014. Mukernas II yang digelar di Bandung itu menetapkan Suryadharma sebagai capres dari internal partai. Mukernas II juga memutuskan PPP akan menjalin komunikasi politik dengan enam bakal capres yang ada, yakni Jusuf Kalla, Joko Widodo, Din Syamsudin, Khofifah Indar Parawansa, Isran Noor, dan Jimly Asshiddiqie. Tidak ada nama Prabowo dalam keputusan itu.

Dengan mendukung Prabowo, Suryadharma dinilai menyalahi hasil Mukernas II. Hal itu memicu drama politik berkepanjangan hingga akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk melakukan islah. "Tapi, keputusan Mukernas II itu bisa diubah oleh Mukernas III. Jadi, apakah nanti kita kerucutkan menjadi tiga nama saja atau kita buka lagi untuk capres lain seluas-luasnya," kata Romy.

Setelah mendapatkan keputusan dalam Mukernas, PPP baru akan melakukan pendekatan politik terhadap partai politik atau capres yang telah diputuskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com