"Tergesa-gesa mau apa sih, hah? Mau apa?" ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (21/4/2014) siang.
Jokowi mengatakan, pihaknya tidak menetapkan target waktu kapan cawapres dideklarasikan. Bisa pekan ini, pekan depan atau pekan depan lagi, sesuai dengan jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Soal mengapa penentuan bakal cawapresnya begitu lama, Jokowi mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan kalkulasi. Menurutnya, yang dijadikan bahan pertimbangan bukanlah persoalan tarik menarik internal PDI-P atau Nasdem sebagai partner koalisi.
"Ini adalah masalah bangsa dan negara. Semuanya harus dihitung. Dari segala sudut. Ndak bisa cepat-cepat. Harus benar-benar penentuannya," katanya menjelaskan.
Terkait siapa kandidat yang menjadi bakal cawapres, Jokowi enggan menyebutkan nama. Menurutnya, bisa dari kalangan militer, sipil atau politikus. Dia meminta publik sabar menunggunya.
Sebelumnya, PDI-P memastikan berkoalisi dengan Nasdem usai Pileg 9 April 2014 lalu. Sementara dengan PKB, Jokowi mengakui tinggal menyepakati soal bakal cawapres.
Berkaca pada hitung cepat lembaga survei, gabungan suara kedua parpol itu mencapai sekitar 25 persen. Soal bakal cawapres PDI-P tampak hati-hati menentukan siapa pendamping Jokowi merebut kursi RI 1.
Sejumlah nama sempat menghiasi media masa, misalnya Jusuf Kalla, Ryamizard Ryacudu, Mahfud MD hingga Basuki Tjahaja Purnama. Namun, belum ada kepastian kapan nama itu dipublikasikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.