Ia menegaskan, partainya tak akan melakukan evaluasi terhadap pencapresan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie.
"Kita belum akan membahas Pilpres, kita hanya fokus pada evaluasi hasil karena perolehan saat ini rentangnya sangat jauh dari target. Kita bahas hasil pileg dulu karena pilpres juga yergantung hasil pilpres. Hal ini kan berkaitan erat," kata Yorrys di Jakarta, Minggu (19/4/2014).
Yorrys juga menyinggung bahwa selama proses pemenangan Pemilu, partainya terkesan ekslusif dan tertutup terhadap saran-saran yang membangun. Untuk itu partainya akan berkonsolidasi dengan semua kader.
Selain itu, ia mengakui bahwa mesin penggerak partai tidak berjalan baik dalam menetapkan strategi upaya pemenangan. Untuk itu pada pembahasan evaluasi, ia berharap semua faktor-faktor kegagalan Golkar disebutkan secara terbuka kepada semua pihak agar bisa dijadikan pembelajaran Partai.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kompas, Golkar diperkirakan mendapatkan perolehan suara sekitar 15,01 persen. Untuk dapat mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai ini harus berkoalisi karena perkiraan capaian suara maupun kursi tak memenuhi persyaratan minimal dukungan 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.