Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Cenderung Berkoalisi dengan Partai Nasionalis

Kompas.com - 19/04/2014, 07:46 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan lebih senang berkoalisi dengan partai nasionalis ketimbang dengan sesama partai berbasis massa Islam. Namun, keputusan soal koalisi tetap akan diambil berdasarkan dinamika politik teranyar.

"Supaya tidak ada dusta di antara partai-partai berbasis (massa) Islam, PKB cenderung berkoalisi dengan partai berbasis nasionalis. Tapi kami tetap mengedepankan spirit keislaman," kata Ketua Bidang Politik DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar, dalam pernyataan tertulis yang diterima Sabtu (19/4/2014) pagi.

Marwan mengatakan koalisi dengan partai nasionalis menurut PKB lebih rasional karena memiliki kesiapan yang mencukupi untuk menghadapi pemilu presiden. Adapun partai berbasis massa Islam, ujar dia, sampai sekarang belum memiliki figur yang pasti akan diusung sebagai bakal calon presiden.

Menurut Marwan, belum ada figur tersebut membuat posisi partai berbasis massa Islam semakin dilematis. Pasalnya, ada figur yang mau menjadi bakal capres tetapi tidak punya "modal" dukungan yang cukup sebaliknya ada tokoh yang layak tetapi tak punya keinginan menjadi bakal calon presiden.

"Alasan berikutnya, belum ada tokoh-tokoh Islam yang punya elektabilitas dan popularitas yang bisa menyaingi tokoh partai nasionalis," sebut Marwan. Di saat bersamaan, lanjut dia, waktu pelaksanaan pilpres sudah semakin dekat. Belum lagi kemampuan finansial yang mutlak harus dipersiapkan oleh semua partai pada saat kampanye nanti.

Meski begitu, Marwan belum dapat memastikan PKB akan merapat ke partai mana. Semua kemungkinan masih terus dikaji untuk diambil keputusannya pada saat yang tepat. "Dalam politik semuanya menjadi mungkin, sangat dinamis, dan penuh nuansa ketidakpastian," ujar dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, PKB terus membangun komunikasi politik dengan semua partai. Komunikasi dilakukan untuk memetakan peluang berkoalisi. Koalisi poros tengah yang diidentikkan berisi partai-partai berbasis massa Islam kini digaungkan kembali wacananya, dengan nama Koalisi Indonesia Raya.

Konsep koalisi itu merupakan penyempurnaan koalisi poros tengah dan akan menggandeng sebanyak-banyaknya partai untuk bergabung. Koalisi Indonesia Raya dimotori oleh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Namun, sampai saat ini belum ada kepastian partai mana saja yang akan bergabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com