"Bisa saja koalisi partai Islam, koalisi plus. Seperti terjadi pada zaman SBY," ujar Suryadharma di Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/4/2014).
Suryadharma menjelaskan, pada periode pertama pemerintahan SBY terbentuk koalisi yang terdiri atas PPP, PKB, PKS, PBB, PAN, Demokrat, dan Golkar. Sementara, pada periode kedua, 2009-2014, koalisi terdiri atas PPP, PKB, PAN, PKS, Demokrat, dan Golkar.
Suryadharma memprediksi, poros tengah plus itu akan terjadi lagi pada Pemilu 2014 ini. Namun, ia khawatir partai-partai Islam tidak mencapai titik temu dalam menentukan capres dan cawapres yang diusung dalam koalisi tersebut. Menurutnya, partai-partai berbasis Islam belum menemukan figur yang tepat untuk mempersatukan ideologinya.
"Ini harus dibedakan dengan tahun 1999. Saat itu ada dua tokoh besar yang bisa mempersatukan kekuatan Islam, yaitu Gus Dur dan Amien Rais. Kalau sekarang kita sama-sama dulu," ujarnya.
Terkait koalisi PPP dengan Gerindra, Suryadharma tidak ingin hal tersebut dihadapkan dengan proses koalisi yang berlangsung di kalangan partai-partai Islam. Menurutnya, setiap partai politik memiliki ideologinya masing-masing, termasuk kewenangan memilih partai untuk diajak berkoalisi.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais memunculkan wacana koalisi Indonesia Raya. Menurut Amien, koalisi ini terdiri dari partai Islam yang memperluas cakupan dengan berkoalisi bersama partai nasionalis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.