Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melalui "Youtube", SBY Bicara Koalisi

Kompas.com - 18/04/2014, 14:17 WIB
ING

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bicara soal langkah politik partainya pasca-pemilu legislatif melalui sebuah video di Youtube, yang diunggah akun "Suara Demokrat", pada Kamis (17/4/2014). SBY mengatakan, untuk sebuah keputusan penting, terkait koalisi, ia akan menetapkan pada saat yang dianggap tepat.

"Kita tahu ajaran psikologi, kalau kita sedang sedih, kecewa, emosional, jangan ambil keputusan penting dan sikap yang punya dampak luas di masa depan. Biarkan menata hatinya, di jajaran Demokrat, setelah itu secara rasional dipikirkan bagaimana baiknya. Dem akan segera mengambil pilihan, apakah dukung capres dan cawapres tertentu atau tidak harus tertentu," kata SBY.

Ia mengungkapkan, Demokrat memilih sikap lebih tenang di saat partai politik lain mulai melakukan manuver dan penjajakan koalisi. "Kami melakukan pemetaan peta politik yang baru pasca pemilu legislatif sehingga pada saatnya bisa mengambil posisi yang baik bagi Demokrat  dan rakyat. Insya Allah saya akan sampaikan pandangan Demokrat dalam waktu dekat," papar SBY.

SBY menekankan, keputusan menetapkan koalisi, calon presiden, dan calon wakil presiden merupakan keputusan sangat penting karena akan menentukan perpolitikan Indonesia lima tahun mendatang.

Terkait perolehan suara Demokrat yang berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga diprediksi berada di kisaran 10 persen, SBY mensyukurinya. Menurut dia, angka ini di atas angka prediksi sejumlah survei sebelum pemilu yang memperkirakan Demokrat hanya akan mengantongi 5-7 persen suara. 

"Oleh karena itu, ketika kami mencapai 10 persen, tidak buruk. Sebenarnya, semuanya bisa dijelaskan. Setelah penghitungan cepat hampir rampung, Demokrat menerima sepenuhnya hasil pemungutan suara. Kami tidak pernah mengatakan curang, menerima sepenuhnya dengan lapang dada dan sekaligus selamat kepada para pmpinan parpol yang punya suara lebih tinggi. Terkhusus PDI-P, Golkar, dan Gerindra," kata SBY.

Ia mengatakan, kekalahan yang dialami Demokrat kali ini adalah kemenangan yang tertunda. Dengan hasil ini, kata SBY, Dmeokrat harus membenahi dan meningkatkan kemampuan diri sehingga lima tahun mendatang akan kembali menjadi partai yang kuat. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com