Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yulianis Ungkap Tambang Batu Bara Nazaruddin di Twitter

Kompas.com - 18/04/2014, 09:49 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan wakil direktur keuangan Permai Group Yulianis berkicau melalui akun Twitter @yulianis13450 soal tambang batu bara milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Kicauan Yulianis itu ditulis setelah ia membaca pemberitaan di media massa bahwa perusahaan tambang PT Arina Kota Jaya itu juga disebut milik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Yulianis menuliskan, PT Arina Kota Jaya adalah salah satu perusahaan yang diajukan Nazaruddin untuk mendapat izin dari Bupati Kutai Timur Isran Noor. Dia mengaku ikut menyiapkan perusahaan itu.

"Jadi setau aku itu perusahaan Nazaruddin, kenapa di bilang punya AU (Anas Urbaningrum) ya," tulis akun @yulianis13450, Jumat (18/4/2014) dini hari.

Yulianis menjelaskan, mulanya, Nazaruddin berkerja sama dengan pengusaha batu bara berinisial TT dan LL. Menurut Nazaruddin, LL adalah teman Anas Urbaningrum. Nazaruddin dan pengusaha TT dan LL akhirnya bekerja sama untuk tambang batu bara di Sangata dan Paser, Kalimantan.

Namun, kerja sama mereka bubar di tengah jalan dan Nazaruddin memaksa TT dan LL untuk mengembalikan uang Rp 2 miliar. Uang itu dikeluarkan untuk biaya izin atas nama PT Arina Kota Jaya.

Menurut Yulianis, TT dan LL akhirnya mencicil uang itu karena takut dipenjarakan oleh Nazaruddin.

"Sekarang pertanyaan saya yg mudah saja.... Kalo memang TT dan LL membawa nama AU kok NZ membatalkan perjanjian mereka, dan mengancam."

"Mereka harus kembalikan uang yg sudah keluar ???? Bener2 tidak masuk akal, sekarang tambang itu di bilang punya AU..... Kayak nonton OVJ," tulis akun @yulianis13450.

Yulianis yang dalam perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) itu menegaskan, kicauannya ini bukan untuk membela Anas.

"Pasti org berfikir kok saya ini bela AU... Bukan itu.... Kalo perkara korupsi follow the money aja... Kemana sih uang itu bermuara?????” Kalo memang semua perusahaan itu milik Anas... Kok bisa Nazar seenaknya dia pakai uang itu tanpa ada pertanggung jawaban ke Anas????"

Sebelumnya, KPK memeriksa Isran Noor terkait penyidikan dugaan pencucian uang yang menjerat Anas pada Kamis (17/4/2014). Seusai diperiksa, Isran mengaku ditanya penyidik soal izin tambang batu bara. Ia juga mengatakan, tambang itu bukan milik Anas. Izin perusahaan tambang itu atas nama Syarifah dan Nur Fauziah.

Menurut Yulianis, Syarifah adalah wakil direktur marketing, anak buah Mindo Rosa Manulang, dan Nur Fauziah adalah staf administrasi, anak buah Marisi Matondang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com