"Untuk suara, sementara saya mendapat suara terbanyak dan PDI-P kemungkinan besar kembali menang di sini," ujar Arif, Kamis (17/4/2014). Dia maju berlaga di daerah pemilihan Jawa Timur IV yang meliputi Jember dan Lumajang.
Arif mengatakan, hitung cepat yang dia garap memperkirakan PDI-P mencatatkan perolehan suara di daerah pemilihannya melampaui Pemilu Legislatif 2009 sekaligus mengulang kemenangan mutlak partainya di sana. Pada Pemilu 2009, PDI-P di mendapatkan sekitar 220.000 suara di daerah pemilihan ini.
Dengan suara terbanyak di partainya, hampir pasti dia akan bisa terpilih kembali. (Tahapan menghitung pembagian alokasi kursi DPR, baca: Punya Persentase Suara Besar, Parpol Jangan "GR" Dulu soal Kursi DPR). Mengacu data Pemilu 2009, harga kursi di daerah pemilihan Jawa Timur IV diperkirakan berkisar di angka 120.000 suara.
Berdasarkan hitung cepat internal, Arif sudah mengumpulkan dukungan lebih dari 40.000 suara. Perolehan suaranya ini hampir dua kali lipat dari perolehan suara terbanyak berikutnya dari PDI-P di daerah pemilihan Jawa Timur IV. Adapun perolehan sementara suara untuk PDI-P di daerah pemilihan ini total sudah mencapai sekitar 230.000 suara per Kamis malam.
Modal sejak mahasiswa
Arif pertama kali menjadi anggota DPR berdasarkan hasil Pemilu Legislatif 2009. Bila politisi lain langsung terstigma melenggang ke Senayan bermodalkan uang, maka Arif membangun modal politik dari aktivitas advokasi sejak masih berstatus mahasiswa yang dia rawat sampai sekarang.
Alumni Universitas Negeri Jember ini sejak mahasiswa sudah mendampingi para petani yang tersangkut sengketa lahan. "Modal pendampingan, kepedulian, dan keikhlasan," ujar dia.
Tentu, komunikasi dengan konstituen tak hanya dilakukan menjelang pemilu. Rumah dinasnya di Kalibata, Jakarta Selatan, pun sudah dikenal oleh para aktivis GMNI sebagai tujuan bila ada kegiatan di Jakarta.
Pada Pemilu 2009, Arif terlibat dalam proses pemilu dengan menjadi petugas hubung (LO) PDI-P di KPU. Saat ini, dia sudah pula membentuk satgas kontra kejahatan pemilu di Jember.