JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Amanat Nasional (PAN) tidak tertarik wacana koalisi partai-partai berbasis masa Islam untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden 9 Juli 2014.
Menurut Ketua Komite Pemenangan Pemilu Nasional (KPPN) DPP PAN Joncik Muhammad, pembangunan bangsa sulit dilakukan jika masih terdapat upaya mengotak-ngotakkan koalisi antara partai nasionalis dan partai Islam.
"Mengotak-ngotakkan partai nasionalis, partai religius, itu pandangan yang tidak tepat. Bagaimana kita mau membangun bangsa jika masih ada yang mengotak-ngotakkan koalisi seperti itu," kata Joncik Muhammad di Jakarta, Rabu (16/4/2014).
Joncik mengatakan, PAN tidak ingin terjerembab dalam wacana koalisi partai Islam. Menurut dia, PAN memilih partai koalisi secara realistis, yakni dengan partai yang memiliki visi dan misi serupa.
Mengacu kepada hal tersebut, kata dia, saat ini PAN tengah menjajaki komunikasi yang intensif dengan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.
Joncik menekankan posisi tawar PAN dalam komunikasi politik tersebut adalah mengusung Hatta Rajasa sebagai calon wakil presiden RI 2014.
"Pak Hatta sebagai cawapres itu harga mati. Memangnya ada yang lebih kompeten dari Pak Hatta, dia sudah terbukti dalam pemerintahan dan sempurna," ujar Joncik.
Dia mengatakan, jika koalisi dengan PDI-P maupun Gerindra terealisasi, tetap diperlukan koalisi dengan partai lain untuk memastikan pemerintahan baru nantinya mendapat dukungan oleh parlemen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.