Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Konvensi Mesti Transparan, Segera Umumkan Pemenang

Kompas.com - 16/04/2014, 10:39 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha menilai, dilanjutkannya tahapan Konvensi Partai Demokrat sebagai suatu langkah positif yang diambil oleh Majelis Tinggi dan Komite Konvensi. Hanya, dia berharap kedepannya tahapan dan proses konvensi bisa lebih transparan.

"Prosesnya tidak bisa lagi seperti kemarin, harusnya lebih terbuka ke publik, sehingga publik bisa melihat tahapan konvensi ini dengan lebih transparan," kata Hanta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2014).

Salah satu cara untuk membuat konvensi ini lebih transparan, menurut dia, adalah dengan segera mengumumkan pemenang konvensi. Dia menyayangkan keputusan pemenang konvensi baru akan diumumkan kepada publik menjelang pembukaan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Kalau diumumkannya lama seperti itu, akan membuat konvensi ini menjadi semakin tidak transparan. Harusnya segera diumumkan saja pemenangnya," tambahnya.

Hanta menghawatirkan, waktu pengumuman yang lama itu akan membuat Demokrat tersandera dengan memilih pemenang konvensi berdasarkan hitung-hitungan dengan partai yang diajak berkoalisi, bukan berdasarkan kualitas dan elektabilitas para capres konvensi.

Hanta menilai, saat ini peluang capres konvensi untuk diusung sebagai capres atau cawapres oleh Demokrat masih cukup terbuka. Semuanya tergantung bagaimana Demokrat melakukan penjajakan dalam koalisi.

"Masih ada peluang karena berdasarkan hitung cepat Demokrat mendapatkan 10 persen. Kalau dia koalisi dengan partai di bawahnya, bisa mengusung capres. Tapi kalau dia koalisi dengan Golkar atau Gerindra, mungkin hanya akan bisa mengusung cawapres," ujarya.

Nasib konvensi Demokrat dipertanyakan setelah diketahui perolehan suara Demokrat hanya berkisar 9 persen versi hitung cepat. Angka itu jauh dari syarat ambang batas pencalonan presiden seperti diatur dalam UU Pilpres, yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.

Namun, SBY memutuskan, pelaksanaan konvensi akan dilanjutkan hingga menghasilkan pemenang konvensi. Keputusan ini diambil setelah digelar rapat antara Majelis Tinggi Demokrat dan Komite Konvensi, di kediaman SBY di Cikeas, Selasa (15/4/2014) malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com