JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Pol-Tracking Hanta Yudha menilai, dilanjutkannya tahapan Konvensi Partai Demokrat sebagai suatu langkah positif yang diambil oleh Majelis Tinggi dan Komite Konvensi. Hanya, dia berharap kedepannya tahapan dan proses konvensi bisa lebih transparan.
"Prosesnya tidak bisa lagi seperti kemarin, harusnya lebih terbuka ke publik, sehingga publik bisa melihat tahapan konvensi ini dengan lebih transparan," kata Hanta saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2014).
Salah satu cara untuk membuat konvensi ini lebih transparan, menurut dia, adalah dengan segera mengumumkan pemenang konvensi. Dia menyayangkan keputusan pemenang konvensi baru akan diumumkan kepada publik menjelang pembukaan pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau diumumkannya lama seperti itu, akan membuat konvensi ini menjadi semakin tidak transparan. Harusnya segera diumumkan saja pemenangnya," tambahnya.
Hanta menghawatirkan, waktu pengumuman yang lama itu akan membuat Demokrat tersandera dengan memilih pemenang konvensi berdasarkan hitung-hitungan dengan partai yang diajak berkoalisi, bukan berdasarkan kualitas dan elektabilitas para capres konvensi.
Hanta menilai, saat ini peluang capres konvensi untuk diusung sebagai capres atau cawapres oleh Demokrat masih cukup terbuka. Semuanya tergantung bagaimana Demokrat melakukan penjajakan dalam koalisi.
"Masih ada peluang karena berdasarkan hitung cepat Demokrat mendapatkan 10 persen. Kalau dia koalisi dengan partai di bawahnya, bisa mengusung capres. Tapi kalau dia koalisi dengan Golkar atau Gerindra, mungkin hanya akan bisa mengusung cawapres," ujarya.
Nasib konvensi Demokrat dipertanyakan setelah diketahui perolehan suara Demokrat hanya berkisar 9 persen versi hitung cepat. Angka itu jauh dari syarat ambang batas pencalonan presiden seperti diatur dalam UU Pilpres, yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.
Namun, SBY memutuskan, pelaksanaan konvensi akan dilanjutkan hingga menghasilkan pemenang konvensi. Keputusan ini diambil setelah digelar rapat antara Majelis Tinggi Demokrat dan Komite Konvensi, di kediaman SBY di Cikeas, Selasa (15/4/2014) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.