Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Prabowo Butuh Pendamping yang Bisa Tutupi Isu Pelanggaran HAM"

Kompas.com - 16/04/2014, 03:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat politik dari Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens menilai, bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto membutuhkan bakal calon wakil presiden yang bisa menutupi kelemahannya.

Menurut Boni, di antara kelemahan mantan Danjen Kopassus itu adalah isu pelanggaran hak asasi manusia pada 1998. "Yang dipilih harus bersih karena dia (Prabowo) bermasalah. Jadi bisa mem-back-up kelemahan dia," kata Boni di Jakarta, Selasa (15/4/2014) sore.

Prabowo, menurut Boni, tidak boleh memilih calon yang hanya bisa mendongkrak popularitas. Sebab, ujar dia, saat ini sosok Prabowo sudah cukup populer meskipun masih kalah dengan bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo.

Dengan memilih calon yang bersih, menurut Boni, Prabowo akan dapat menutup sebagian kesalahannya pada masa lalu. "Jadi, wakil dia tidak boleh pragmatis, kalau seperti Hatta (Ketua Umum Partai Amanat Nasional Hatta Rajasa) masih susah karena dia juga bermasalah. Dia harus benar-benar bersih."

Selain itu, Boni juga menilai sosok Prabowo masih mempunyai kelemahan dalam hal elektabilitas partai. Gerindra yang diperkirakan hanya mendapatkan suara sekitar 12 persen pada pemilu legislatif berdasarkan hasil hitung cepat berbagai lembaga, menurut dia, tidak cukup kuat untuk bersaing pada pilpres.

"Prabowo butuh yang punya kekuatan partai," kata Boni. "(Sosok pendampingnya harus) bisa mendongkrak Prabowo yang menjadi pesaing terberat Jokowi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com