Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Partai Politik Berbasis Massa Islam bak Gadis Cantik yang Siap Dilamar"

Kompas.com - 11/04/2014, 00:56 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilu Legislatif 2014 dinilai menjadi momentum menguatnya partai-partai menengah yang didominasi partai-partai berbasis massa Islam. Partai-partai ini akan menjadi kunci akhir wajah baru koalisi untuk Pemilu Presiden 2014 maupun pemerintahan mendatang.

"Partai-partai ini seperti gadis-gadis cantik yang siap untuk dilamar," aku Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie soal partai-partai "papan tengah" itu, saat diskusi di Jakarta, Kamis (10/4/2014). Dia berpendapat, partai-partai berbasis massa Islam ini akan menjadi rebutan tiga partai politik yang berdasarkan hitung cepat menempati posisi tiga teratas.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar) Hajriyanto Thohari juga mengatakan hal senada. Berdasarkan data hasil hitung, ujar dia, peta perpolitikan semakin menarik karena tak ada satu pun partai yang lolos ambang batas minimal untuk mengusung sendiri pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Partai-partai tengah, terutama partai-partai (berbasis massa) Islam, menjadi kekuatan penentu yang signifikan," kata Hajriyanto. Wakil Ketua MPR itu mengatakan, tiga partai dengan perolehan suara terbesar berdasarkan hitung cepat saat ini akan berlomba-lomba untuk mengajak partai-partai berbasis massa Islam untuk diajak berkoalisi.

"Mereka memiliki posisi tawar-menawar yang tinggi sekali. Tanpa keikutsertaan mereka, kita tidak dapat mengajukan capres," ujar Hajriyanto. Tiga partai teratas berdasarkan hitung cepat, baik quick count maupun exit poll, adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerakan Indonesia Raya.

Seperti diberitakan sebelumnya, partai-partai berbasis massa Islam mendapatkan suara yang melampaui perkiraan beragam lembaga survei. (Baca: Partai Berbasis Massa Islam Menjungkirbalikkan Survei). Diperkirakan bakal mendapatkan suara paling banyak 5 sampai 6 persen, suara partai-partai ini, selain Partai Bulan Bintang, justru di atas 6 persen.

Pemilu 2014 diikuti oleh lima partai politik berbasis massa Islam. Kelima partai itu adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com