"Semestinya Golkar memandang Orba kritis. Ada capaian-capaian positif yang harus diteruskan, tapi ada sisi negatif yang ditinggalkan," kata Hajriyanto, saat dijumpai seusai mengisi sebuah diskusi, di Galeri Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2014).
Akan tetapi, ia juga berharap masyarakat memberikan penilaian secara fair, tak perlu menghakimi atau mengecam dengan upaya Golkar kembali mengingatkan masa pemerintahan Orde Baru.
Sementara itu, terkait pemilih, ia menilai, tak ada perluasan kelompok pemilih. Hal ini mengakibatkan capaian suara Golkar tak jauh berbeda dengan Pemilu 2009.
"Golkar tidak berhasil ekstensifikasi partainya," kata Hajriyanto.
Selama ini, menurut Hajriyanto, pemilih Golkar adalah pemilih yang sama. Golkar, kata dia, kurang menarik minat pemilih baru. Akan tetapi, ia mengapresiasi kinerja kader partai yang sudah menyukseskan Pemilu 2014. Ia optimistis jumlah kursi Golkar di parlemen akan bertambah. Periode 2009-2014, Golkar mendapatkan 106 kursi di parlemen.
"Saya rasa Golkar susah dikatakan gagal. Secara numerik saya yakin akan ada lebih dari 106 kursi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.