Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Gerindra, Nasdem, dan PKB

Kompas.com - 10/04/2014, 18:13 WIB


KOMPAS.com
- SELAIN Partai Gerakan Indonesia Raya yang naik tajam perolehan suaranya, Pemilihan Umum Legislatif 2014 ini juga memperlihatkan fenomena besarnya dukungan kepada Partai Nasional Demokrat dan Partai Kebangkitan Bangsa. Keduanya akan menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan dalam konstelasi politik nasional.

Berdasarkan hitung cepat (quick count) yang dilakukan Litbang Kompas (hingga pukul 20.00 WIB dengan data masuk 82 persen), Partai Gerindra akan memperoleh 11,65 persen, Partai Nasdem akan memperoleh sekitar 6,77 persen suara, dan PKB akan memperoleh 9,17 persen.

Dalam pemilu sebelumnya (2009), Partai Gerindra hanya memperoleh 4,46 persen suara sehingga mendapat kenaikan lebih dari 7 persen pada pemilu kali ini. PKB juga mendapat kenaikan signifikan sebesar lebih dari 4 persen dalam pemilu sekarang karena sebelumnya hanya memperoleh 4,95 persen suara. Sementara Nasdem sebagai partai politik baru ternyata melampaui pesaing terdekatnya, Hanura, yang sebelumnya diprediksi menyamai Nasdem dalam menggalang suara.

Turunnya pamor Partai Demokrat yang sebelumnya menang Pemilu 2009 menjadi berkah bagi hampir semua partai, termasuk Gerindra. Sejak kegaduhan menimpa parpol yang didirikan dan diketuai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini pada tahun 2012, survei Litbang Kompas sudah merekam kenaikan Gerindra. Suara untuk Gerindra terekam sebesar 6,1 persen pada Desember 2012, lalu melesat drastis menjadi 13,6 persen pada Juni 2013, dan cenderung stabil di angka 11,5 persen pada Desember 2013.

Limpahan Demokrat

Berdasarkan survei saat itu, Gerindra mendapat limpahan suara sekitar 16,7 persen dari Demokrat. Hasil survei setelah pencoblosan (exit poll), yakni survei yang dilakukan terhadap responden yang baru keluar dari bilik suara, juga menunjukkan bahwa Gerindra mendapat limpahan suara terbesar dari Demokrat, sebesar 21,3 persen.

Sementara itu, PKB yang dalam survei sebelumnya diperkirakan hanya naik tipis pada pemilu kali ini ternyata mampu menggandakan perolehan suaranya. Dalam survei Desember 2013, PKB diprediksi hanya akan mendapat 5,1 persen dan pada Februari 2014 menjadi 5,4 persen. Kenaikan PKB yang di atas 4 persen, menurut hasil hitung cepat pemilu, menunjukkan gejala kembalinya kekuatan nahdliyin di tubuh PKB. Hasil survei setelah pencoblosan menunjukkan, PKB mendapat limpahan suara sebesar 8,6 persen dari pemilih yang pada Pemilu 2009 memilih Demokrat. Selain itu, soliditas warga NU juga diperlihatkan dengan dukungan yang sangat kuat kepada PKB. Suara PKB yang berasal dari warga nahdliyin mencapai 90,6 persen.

Jaringan organisasi

Sebagai partai baru, Nasdem menjadi partai yang sangat beruntung pada pemilu ini. Kekuatannya hampir menyamai Partai Demokrat pada Pemilu 2004 yang langsung mendapatkan suara 7,45 persen dan menempati partai papan menengah. Jika perolehan suara Partai Demokrat lebih banyak disokong popularitas SBY, Partai Nasdem lebih mengandalkan jaringan organisasinya yang merebak hingga ke desa-desa. Popularitas Surya Paloh sebagai pendiri dan tokoh utama Partai Nasdem hanya mencapai 1,6 persen, berdasarkan survei Litbang Kompas, Februari 2014. Artinya, ketokohan bukan modal utama bagi parpol yang telah ditinggalkan Hary Tanoesoedibjo, salah satu pentolannya. Kepindahan Hary ke Partai Hanura, yang tadinya diperkirakan menggembosi suara Partai Nasdem, ternyata tidak terjadi. Bahkan, sumbangan pemilik sejumlah media massa ini kepada perolehan Partai Hanura nyaris tidak terlalu signifikan. Ini menunjukkan, kekuatan media massa ternyata tidak selalu linier dengan perolehan suara. (Litbang Kompas)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com