Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"King Maker" dan Strategi Koalisi Partai Demokrat

Kompas.com - 10/04/2014, 14:06 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan perolehan suara berada di peringkat keempat berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga, Partai Demokrat menyiapkan tiga skenario dalam menghadapi pemilihan presiden mendatang. Skenario yang tengah dipertimbangkan partai itu adalah dengan bersikeras mengajukan calon presiden atau bersikap realistis dengan hanya mengusung calon wakil presiden.

Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan, partainya mungkin saja membangun koalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Dengan koalisi hanta tiga partai, Ruhut mengatakan partainya tetap cukup untuk memajukan capres.

"Pasangan yang kemungkinan diusung bisa Pramono Edhie-Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, red)," kata Ruhut saat dihubungi, Kamis (10/4/2014).

Namun, Demokrat juga bersiap-siap menjajaki koalisi dengan dua partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra. Jika berkoalisi dengan PDI-P, Ruhut menyatakan, maka partainya akan mengajukan duet Jokowi-Pramono Edhie Wibowo. Akan tetapi, jika berkoalisi dengan Partai Gerindra, maka Demokrat akan mengajukan duet Dahlan Iskan atau Gita Wirjawan untuk mendampingi Prabowo.

Ruhut mengatakan, Demokrat kemungkinan besar tidak akan bergabung dengan Golkar karena elektabilitas Aburizal Bakrie yang masih kalah dibandingkan Jokowi dan Prabowo. "Tapi kalau secara chemistry, Pak SBY lebih punya keterikatan dengan Pak Prabowo, dibandingkan Bu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, red). Kami melihat Prabowo pun bisa menyodok Jokowi selama wakilnya tepat," kata Ruhut.

Kendati demikian, Ruhut mengatakan, kewenangan untuk menentukan koalisi akan tetap berada di tangan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Dia pun berkeyakinan Partai Demokrat akan menjadi sentral dalam penentuan koalisi ke depan.

"Kami serahkan sepenuhnya ke Pak SBY yang merupakan pakar koalisi. Kami yakin beliau akan menjadi king maker," kata anggota Komisi III DPR itu.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengakui kekalahan partainya dan mengucapkan selamat kepada Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Golkar, dan Partai Gerindra, yang mendapatkan suara di atas Demokrat. SBY juga menerima perolehan suara partainya kali ini jauh di bawah perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2009.

SBY pun menyinggung soal koalisi. Dia menyatakan, Demokrat membuka koalisi dengan siapa pun, termasuk Partai Gerindra. Saat ini Partai Gerindra sudah memiliki bakal capres, yakni Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com