Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunci Sukses PKB pada Sosok Gus Dur, Bukan Bos Lion Air

Kompas.com - 10/04/2014, 13:53 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Pengamat politik dari Universitas Brawijaya Malang, Faza Dhora Nailufar, mengatakan bahwa keberadaan bos Lion Air, Rusdi Kirana, tidak berdampak signifikan terhadap suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pemilu Legislatif 2014. Ia berpendapat, naiknya suara PKB karena kembalinya suara PKB yang menyeberang ke partai lain pada pemilu lalu.

"Enggak signifikan karena massa PKB di grass root enggak ada yang tahu sosok Rusdi," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (10/4/2014).

Faza menilai kekuatan dana yang dimiliki oleh Rusdi tidak terlalu berpengaruh, termasuk bila dikaitkan dengan politik uang, alat peraga kampanye, dan iklan politik. Terkait politik uang, ia mengatakan, politik tidak akan terlalu besar mengubah preferensi orang dalam memilih.

"Hanya sekitar 15 persen pemilih yang mau mengubah pilihannya setelah diberi money politics," ujar Kepala Laboratorium Ilmu Politik dan Rekayasa Kebijakan FISIP Unbraw itu.

Kunci perolehan suara PKB, kata Faza, ada pada sosok Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang erat dengan PKB. Massa PKB dinilai sudah telanjur memahami bahwa PKB adalah Gus Dur dan Gus Dur adalah PKB.

"Jadi walaupun kapan hari ahli waris Gus Dur sempat mengampanyekan bahwa Gus Dur dikhianati oleh PKB, itu masih belum cukup signifikan untuk mengubah ingatan dan paham psikologis di tataran grass root bahwa Gus Dur adalah PKB," kata Ketua Litbang ISNU Jawa Timur itu.

Menurut Faza, Jawa Timur merupakan lumbung suara utama bagi partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu. Daerah-daerah penyumbang suara PKB, kata dia, adalah daerah-daerah tapal kuda, mulai dari Madura, Jember, Situbondo, Bondowoso, Pasuruan, Probolinggo, Kabupaten Sidoarjo, hingga Gresik.

Dalam kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PKB Imam Nahrawi juga berpendapat serupa. Ia mengatakan, kunci keberhasilan PKB terletak pada soliditas massa Nahdlatul Ulama dalam mendukung partainya. Selain itu, ia juga menyebutkan berfungsinya mesin politik PKB, yaitu para caleg dan tim suksesnya, termasuk mobilitas tokoh-tokoh PKB pusat dalam berkampanye.

Saat ditanya terkait peran Rusdi dalam mendongkrak suara, Imam mengatakan, korelasi kedua hal itu terlalu jauh. "Sangat jauh sekali," ujarnya.

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas dari data masuk sebesar 93 persen, PKB memperoleh 9,13 persen. Pada Pemilu 2009, PKB memperoleh 4,9 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com