Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Quick Count" JSI, PDI-P Unggul pada Pemilu Legislatif 2014

Kompas.com - 09/04/2014, 18:44 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Jaringan Suara Indonesia (JSI) merilis hasil quick count (hitung cepat) sementara terhadap perhitungan suara secara nasional dalam Pemilu Legislatif 2014. Hingga pukul 16.45 WIB, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bertengger di urutan bertama, disusul Partai Golkar di urutan kedua.

Wakil Direktur JSI Fajar Estamin memprediksi bahwa PDI-P akan bertahan pada posisi pertama sampai seluruh hasil hitung cepat rampung. Prediksi itu diyakini JSI berdasarkan tingkat presentasi data hitung cepat JSI secara nasional yang sudah masuk 60,1 persen.

"Pergerakan data dari semua pulau sudah masuk, dan diperkirakan sesuai peringkat saat ini, tidak akan berubah. Urutan pertama PDI-P, kedua Golkar, dan yang ketiga Gerindra," kata Fajar, kepada wartawan, Rabu (9/4/2014) petang.

Pada survei itu, PDI-P memperoleh suara sebanyak 19,01 persen, Partai Golkar sebanyak 16,22 persen, dan Partai Gerindra sebanyak 11,13 persen. Tiga partai politik ini, kata dia, akan tetap bertahan pada rangking tersebut sampai akhir survei.

Namun, presentase angka suara masih akan berubah. Data 60,1 persen hasil survei yang masuk itu berasal dari 1.202 TPS dengan total 2.000 TPS. Partisipasi pemilih mencapai 69,77 persen. "Jadi cuma angka saja yang mungkin berubah. Kalau peringkat satu sampai tiga hampir kemungkinan tidak," ujar Fajar.

Sementara itu, peringkat keempat dan kelima ditempati oleh dua partai, yaitu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memperoleh 9,68 persen dan Partai Demokrat yang memperoleh 9,35 persen. Fajar belum dapat memprediksi mana dari dua partai tersebut yang akan lebih unggul, meski PKB unggul sementara.

Survei ini dilakukan dengan teknik multistage random sampling dengan sampling eror lebih kurang 1 persen. Sampel disebar secara proporsional dan dipilih secara acak di semua provinsi di wilayah Indonesia.

Data quick count dilaksanakan melalui relawan lapangan ke koordinator wilayah dan back-up data, lalu diteruskan ke SMS center (server), dilanjutkan ke database, analisis data, sampai akhirnya dipublikasikan.

Berikut ini hasil sementaranya:

1. Nasdem: 6,45 persen
2. PKB: 9,68 persen
3. PKS: 6,35 persen
4. PDI-P: 19,01 persen
5. Golkar: 16,22 persen
6. Gerindra: 11,13 persen
7. Demokrat: 9,35 persen
8. PAN: 7,73 persen
9. PPP: 6,38 persen
10. Hanura: 5,10 persen
11. PBB: 1,53 persen
12. PKPI: 1,06 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Senat Mahasiswa Driyarkara Ajukan Amicus Curiae, Minta MK Kabulkan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Ditanya Progres Komunikasi dengan PKB dan PPP, Gerindra: Jos!

Nasional
Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Ditanya Kemungkinan Gerindra Kembali Dukung Anies di Pilkada DKI, Gerindra: Anies Siapa?

Nasional
Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Dituding Jadi Penghambat Pertemuan Megawati dengan Jokowi, Hasto: Apa Perlu Saya Bacakan Komentar Anak Ranting?

Nasional
Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Survei LSI: Pemilih Anies dan Ganjar Tidak Puas dengan Penyelenggaraan Pemilu 2024

Nasional
Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Panglima TNI Minta Para Prajurit Tak Mudah Terprovokasi Berita-berita di Media Sosial

Nasional
Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Anggota DPR Ihsan Yunus Irit Bicara Usai Diperiksa sebagai Saksi kasus APD Covid-19

Nasional
Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Erupsi Gunung Ruang, TNI AL Kerahkan KRI Kakap-811 dan 400 Prajurit untuk Bantuan Kemanusiaan

Nasional
Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Pertemuan Prabowo dan Menlu China Berlangsung Tertutup di Kemenhan

Nasional
Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Menlu Retno Telepon Menlu Hongaria Bahas soal Iran-Israel

Nasional
Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Bahlil Ungkap UEA Minat Investasi Panel Surya di IKN

Nasional
Petugas 'Ad Hoc' Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Petugas "Ad Hoc" Pilkada Akan Beda dengan Pilpres, KPU Buka Rekrutmen Lagi

Nasional
Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com