Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hitung Cepat "Kompas" Data 36 Persen: PDI-P Unggul di Atas Golkar

Kompas.com - 09/04/2014, 17:15 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk sementara unggul dalam pemilu legislatif berdasarkan hasil hitung cepat Kompas. Sebanyak 734 tempat pemungutan suara (TPS) dari 2000 TPS menempatkan PDI-P di posisi teratas dengan perolehan suara 19,52 persen. Posisi kedua dan ketiga ditempati Partai Golkar (15,22 persen) dan Partai Gerindra (11,58 persen).

Partai lainnya terlihat saling menyusul, yang secara berturut-turut ditempati PKB (9,58 persen), Partai Demokrat (9,34 persen), PAN (6,9 persen), Partai Nasdem (6,74 persen), PKS (6,66 persen), PPP (5,59 persen), Hanura (5,16 persen), PBB (1,53 persen), dan PKPI (0,89 persen).

Hasil perhitungan sementara ini berdasarkan 734 TPS yang tersebar di wilayah Pulau Jawa, Sumatera, Papua, Sulawesi, dan Kalimantan atau 36 persen suara yang masuk dari perhitungan sementara ini.

"Kalau dilihat dari grafiknya, mulai stabil," kata General Manager Litbang Kompas Harianto Santoso di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah, Jakarta, Rabu.

Hitung cepat Kompas ini mulai ditampilkan sejak pukul 13.30 WIB setelah proses pemungutan suara selesai dilakukan di semua wilayah Indonesia. Litbang Kompas mengambil 2.000 jumlah sampel TPS dan responden di seluruh Indonesia.

Penentuan sampel dilakukan dengan metode sampel acak stratifikasi sistematis dari daftar pemilih tetap. Dengan metode ini, sampel yang terpilih tersebar di 34 provinsi yang jumlahnya proporsional dengan jumlah pemilih.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas kali ini diharapkan presisi, seperti hasil hitung cepat pemilu sebelumnya yang hanya memiliki selisih di bawah 1 persen dari hasil perhitungan akhir KPU. Untuk menjaga kredibilitas dan independensi, kegiatan rangkaian riset pemilu dan hitung cepat dilakukan secara mandiri, baik dalam pelaksanaan maupun pembiayaannya.

Kegiatan ini melibatkan lebih dari 10.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Relawan sebagai tenaga lapangan yang bertugas sebagai petugas survei (pewawancara) dan pengolah data berjumlah 2.780 orang.

Hasil hitung cepat ini bukan hasil resmi. Hasil resmi pemilu legislatif akan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

[POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

Nasional
Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com