Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Seharusnya Tak Buru-buru Klaim Menang di Luar Negeri

Kompas.com - 08/04/2014, 20:13 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang menyayangkan sikap PDI Perjuangan yang mengklaim telah menang dalam pemilu legislatif di luar negeri. Menurut Agus, klaim PDI-P itu akan memengaruhi psikologis masyarakat dalam memberikan hak pilihnya.

"Pernyataan atau klaim tak boleh tendensius, itu bisa menggiring psikologis," kata Agus, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Anggota Komisi I DPR Andriadi Fayakhun juga berpendapat sama. Ia mengatakan, PDI-P seharusnya tak tergesa-gesa mengklaim telah menang dalam pemilu di luar negeri.

"Itu tindakan yang tidak bermoral dan tendesius. Kenapa bikin klaim-klaim?" kata politisi Partai Golkar ini.

Ia mengungkapkan, partisipasi pemilih di luar negeri pada tahun ini cenderung menurun dibanding pada Pemilu 2009 lalu. Penurunan partisipasi pemilih di luar negeri terjadi di, Tiongkok, Singapura dan Malaysia. Penyebabnya, menurut Andri, karena kurangnya sosialisasi penyelenggaraan pemilu di negara tersebut. Ia mengatakan, di Hongkong, jumlah daftar pemilih tetap mencapai 102.000, akan tetapi yang hadir hanya sekitar lima ribu orang. Sementara di Kuala Lumpur, DPT mencapai 300.000 tetapi yang hadir tak lebih dari 10.000 orang.

"Saya tanya, ternyata WNI enggak ngerti kalau ada pemilu. Tingkat partisipasi pemilih di luar negeri kurang dari 10 persen," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Tjahjo Kumolo mengklaim partainya menang telak dalam berbagai hitung cepat di dua pemilu di luar negeri. Negara-negara yang dimenangi PDI-P, kata Tjahjo, adalah Hong Kong dan Tiongkok dengan perolehan suara di atas 50 persen.

Tjahjo mengapresiasi antusiasme warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri. Meski berada di negeri orang, menurut Tjahjo, keinginan mereka untuk memilih wakil rakyat cukup tinggi. Ada sejumlah negara yang partisipasi WNI rendah, seperti di Malaysia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasto Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Hasto Sebut "Amicus Curiae" Megawati Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Iran Serang Israel, Jokowi Minta Menlu Retno Upayakan Diplomasi Tekan Eskalasi Konflik Timur Tengah

Nasional
Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Gubernur BI Pastikan Akan Ada Intervensi

Nasional
PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya 'Survive'

PDI-P Dukung PPP Lakukan Komunikasi Politik Supaya "Survive"

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PAN: Jangan Cuma Bicara, tapi Akui Kemenangan 02

Nasional
Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Kesimpulan Tim Ganjar-Mahfud: Jokowi Lakukan Nepotisme dalam 3 Skema

Nasional
Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Diduga Terima Gratifikasi Rp 10 M, Eko Darmanto Segera Disidang

Nasional
PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

PKB Sebut Prabowo dan Cak Imin Belum Bertemu Setelah Pilpres 2024

Nasional
Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Megawati Serahkan Amicus Curiae terkait Sengketa Pilpres, Harap MK Mengetuk 'Palu Emas'

Nasional
PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

PKB Baru Tentukan Langkah Politik Setelah Putusan MK soal Sengketa Pilpres

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Dampak Geopolitik Usai Iran Serang Israel

Nasional
Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Pasca-bentrokan Brimob dan TNI AL di Sorong, Pangkoarmada III Pastikan Tindak Tegas Para Pelaku

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Kubu Ganjar-Mahfud Sebut Keterangan 4 Menteri di Sidang MK Tak Menjawab Fakta Politisasi Bansos

Nasional
PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

PPP Siap Gabung Pemerintahan Prabowo, Golkar: Nanti Dibahas di Internal KIM

Nasional
Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Ganjar-Mahfud Tegaskan Tetap pada Petitum Awal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com