Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilu di Hongkong, Malaysia, dan Qatar Diduga Bermasalah

Kompas.com - 08/04/2014, 19:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksanaan pemilu di luar negeri diduga bermasalah. Di Hongkong dan Malaysia, sejumlah tenaga kerja Indonesia menuntut pemilihan ulang. Sementara itu, di Qatar terdapat dugaan penggelembungan jumlah pemilih.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyesalkan pelaksanaan pemilu di Hongkong dan Malaysia karena banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena kesalahan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN).

"Misalnya, ada yang diundang tidak dilayani. Ada yang ditunda berjam-jam sehingga sudah harus kerja, pelayanannya jelek. Karena itu, mereka meminta untuk diulang," ujar Muahimin, yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Selasa (8/4/2014).

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Suhardi menuding adanya penggelembungan data pemilih di Qatar. Seharusnya, kata Suhardi, jumlah pemilih sekitar 2.000. Kenyataannya, jumlah pemilih mencapai lebih dari 10.000.

"Ini sedang kami pelajari. Apakah fakta ini benar, ini bisa lumayan berbahaya dan bisa menjadi virus di tempat lain. Mungkin saja terjadi juga di tempat lainnya," ujar Suhardi, Senin (7/4/2014).

Data belum terkumpul

Menanggapi keluhan-keluhan itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan, saat ini pihaknya baru menerima 80 laporan PPLN dari 130 PPLN yang ada. Laporan itu, kata Marty, baru sebatas laporan jumlah pemilih yang datang langsung di tempat pemungutan suara (TPS).

Untuk pemilih luar negeri, selain datang ke TPS, mereka juga bisa mengirimkan kertas suara melalui pos ataupun memberinya ke drop box yang ditentukan.

"Sehingga, terlalu dini kalau sekarang bilang tingkat partisipasinya rendah," ujar Marty.

Terkait adanya dugaan penggelembungan pemilih, Marty menegaskan bahwa Kementerian Luar Negeri tak berwenang menanggapi hal itu. Pasalnya, pelaksana pemilu adalah PPLN, yang merupakan perwakilan masyarakat. Perwakilan Kemenlu hanya menempatkan 1 orang di antara susunan anggota PPLN.

"Kalaupun ada pelanggaran, di situ ada pengawas. Kami tak berkapasitas," kata Marty.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com