JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang mengkritik kampanye yang disampaikan beberapa partai politik (parpol). Ia menilai, alih-alih menyampaikan visi, misi, dan programnya saat berkampanye, parpol justru saling menyindir dengan parpol lain.
"Kampanye dan media kita ini hanya dipenuhi sindiran-sindiran. Orang tidak peduli lagi pada visi dan misi," ujar Indra pada diskusi Mengawasi Pelaksanaan Pemilu Legislatif, Menyelamatkan Demokrasi Kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (3/4/2014).
Dia mencontohkan saling sindir antara Partai Gerindra dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Menurutnya, media massa Indonesia secara intensif memberitakan perjanjian Batu Tulis antara dua partai yang berkoalisi pada Pemilu 2009 tersebut. "Belum lagi saling berkirim puisi. Yang satu menyindir yang lain, lalu dibalas lagi," kata Indra.
Ia mengatakan, ketiadaan visi dan misi partai yang jelas sampai ke publik justru kontraproduktif pada keterpilihan parpol. Dia menilai, keriuhan menjelang pemilu malah membuat pemilih mempraktikkan politik transaksional.
"Akhirnya yang muncul pada publik, ada yang transaksional, lalu mereka mendekat pada caleg. Yang tidak transaksional jadi tenggelam," kata dia.
Selama masa kampanye, perdebatan politik antara Partai Gerindra dan PDI Perjuangan mencuat, terutama setelah Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan mandat kepada Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden. Gerindra mengkritik cara Megawati itu dan menilai PDI-P ingkar atas perjanjian yang mereka sepakati pada Mei 2009.
Dalam beberapa kesempatan, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto melontarkan kritik tentang politikus yang ingkar. Sementara itu, Wakil Ketua Gerindra Fadli Zon mengkritik PDI-P melalui puisi-puisi yang dia sebar ke media. Dalam puisinya, Fadli Zon mengkritik Megawati dan Jokowi.
PDI Perjuangan menanggapi dingin serangan-serangan itu. Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Pramono Anung menilai serangan seperti itu justru menguatkan kecintaan rakyat kepada Jokowi. Adapun Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo berharap seluruh bakal calon presiden dari partai lain tidak panik setelah partainya menunjuk Jokowi sebagai bakal capres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.