Eva mengeluhkan para politisi, termasuk para menteri yang mencalonkan diri sebagai legislatif, yang membawa program populis berasal dari APBN ke daerah pemilihan masing-masing. Mereka, kata Eva, mengklaim program itu sebagai kerja kerasnya sendiri.
"Jadi incumbent kalo enggak menang 'terlalu', wong dibiayai pemerintah kok (kampanyenya)," ujar dia.
Pangkal persoalan tersebut, menurut Eva, berada pada politik anggaran. Ia meminta ke depannya, sistem penganggaran negara tidak lagi berdasarkan negosiasi dan uang gelap, tapi berdasarkan kebutuhan ekonomi tiap daerah.
"Komisi yang paling enak itu ya misalnya peternakan (Komisi IV) .Mereka bisa bawa itu semua ke dapil mereka. Saya ditanya Mbak Eva bawa apa? Wong saya dari komisi hukum. Saya suka mengemis ke teman-teman Komisi IV, tapi kalo menjelang pileg, pada pelit semua," kata Eva.