Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Darmanto Saat Bertemu Prabowo

Kompas.com - 27/03/2014, 22:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Seorang pria paruh baya tiba-tiba menangis di depan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Peristiwa itu terjadi seusai Prabowo menerima dukungan dari ratusan jenderal purnawirawan TNI-Polri sebagai calon presiden, di Wisma Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (27/3/2014).

Pria bernama Darmanto itu kemudian menemui Prabowo. Ternyata, ia mantan anak buah Prabowo ketika bertugas di Timor Timur hingga menjabat sebagai Danjen Kopassus. Pertemuan antara keduanya terjadi secara tidak sengaja.

Awalnya, Darmanto yang tinggal di Cijantung, Jakarta Timur, mendapatkan informasi bahwa Prabowo akan memperoleh dukungan dari purnawirawan TNI-Polri di Bidakara. Ia pun bergegas berangkat dari rumahnya menuju ke lokasi acara. Ketika acara berlangsung, Darmanto segan untuk duduk di barisan depan yang mayoritas diisi oleh perwira tinggi TNI-Polri itu. Ia memilih duduk di kursi belakang dan menunggu Prabowo selesai memberikan pidato politiknya.

Seusai acara, Darmanto, yang pensiun dengan pangkat mayor, merasa ragu untuk menemui Prabowo. Ia khawatir Prabowo tak akan mengenalinya lagi. Kemudian ia memilih meninggalkan ruangan dan menuju toilet yang berada di sisi luar aula.

Sesaat kemudian, Prabowo yang tengah berjalan ke luar aula terhenti di depan toilet karena lajunya tertahan oleh wartawan. Darmanto pun akhirnya keluar dari toilet dan berhasil menemui mantan atasannya itu.

Bagi Darmanto, bertemu Prabowo menjadi sebuah anugerah. Ia tak kuasa menahan tangis karena belasan tahun tak bertemu. Tangisnya tumpah di pelukan Prabowo. Awalnya, Prabowo tak menyadari bahwa yang dipeluknya adalah mantan anak buahnya. Setelah beberapa saat barulah ia sadar bahwa pria yang memeluknya itu Darmanto, mantan anak buahnya.

"Ini sersan saya yang jago perang. Rambut kamu sudah putih. Darmanto ini jago perang. Apa pangkat terakhir kamu?” tanya Prabowo.

“Siap, mayor, Jenderal,” kata Darmanto, masih dengan tangis sesenggukan.

“Wah hebat juga kamu bisa sampai mayor,” kata Prabowo.

Keduanya lantas berbincang dan bernostalgia mengenai pengalaman yang pernah dilalui. Namun, perbincangan mereka tak berlangsung lama karena Prabowo harus segera meninggalkan lokasi.

Kepada wartawan, Darmanto menceritakan bahwa kariernya di TNI banyak dibantu oleh Prabowo. Saat itu, ia masuk TNI melalui jalur Tamtama. Rupanya Prabowo melihat potensi yang baik dari dirinya sehingga ia merekomendasikan Darmanto untuk mengikuti sekolah perwira.

Seusai menjalani pendidikan perwira tahun 1978, kemudian Darmanto ikut bersama Prabowo bertugas di Timor Timur. Di mata Darmanto, Prabowo merupakan sosok pemimpin yang tegas dan disiplin terhadap anak buahnya. Jika ada anak buahnya yang melakukan kesalahan, maka ia tak segan untuk memberikan hukuman. Menurut dia, wajar bahwa seorang pemimpin tegas dalam memimpin pasukan.

“Sampai saat ini, sikap kepemimpinan Pak Prabowo itu diikuti oleh komandan satuan yang ada di Kopassus sekarang,” ujarnya.

Terkait rencana Prabowo maju sebagai bakal capres Partai Gerindra, Darmanto mengaku sangat mendukungnya.

"Pak Prabowo sudah kaya, tidak mungkin akan mencari kekayaan jika menjadi presiden. Dulu Pak Prabowo selalu memikirkan kesejahteraan bawahannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com