Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas TV Luncurkan Program "Hitung Cepat Kompas" dan "DPR"

Kompas.com - 27/03/2014, 12:23 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pemungutan suara pada pemilu legislatif 9 April 2014, Kompas TV meluncurkan program "Hitung Cepat Kompas" dan "Di Balik Pilihan Rakyat (DPR)". Kedua program tersebut merupakan rangkaian program informasi politik seputar pemilu bertajuk "Indonesia Satu" yang telah diluncurkan akhir Oktober 2013.

Direktur Pemberitaan dan Pemimpin Redaksi Kompas TV Taufik M. Mihardja mengatakan, Kompas TV ingin mempertegas posisinya sebagai stasiun TV yang independen dalam pemberitaan pemilu. Untuk itu, melalui program "Indonesia Satu", Kompas TV mengedepankan tagline "Obyektif Independen."

"Kami ingin menjadi candidate darling, dimana semua peserta dan seluruh stakeholder pemilu merasa aman serta nyaman tampil di Kompas TV, karena pemberitaan dilakukan sesuai fakta dan tidak ada pretensi politik apapun," kata Taufik, Kamis (27/3/2014).

Program "Hitung Cepat Kompas" merupakan hasil kerjasama antara Kompas TV dengan Litbang Kompas. Program itu ikut didukung oleh media yang tergabung ke dalam kelompok Kompas Gramedia, yakni Harian Kompas, Kompas.com, Radio Sonora, Radio Motion, dan Jaringan Tribun.

Program ini akan dibagi ke dalam tiga sesi yaitu "Kompas Hitung Cepat", "Kompas Menuju Senayan", dan "Kompas Menuju Istana".

General Manager News and Current Affair Kompas TV Buyung Wijaya Kusuma mengatakan, program "Hitung Cepat Kompas" akan dikemas dengan beragam pendekatan, yaitu penayangan berita, dialog, siaran langsung, hingga hiburan.

Program ini akan disiarkan secara langsung dari tujuh studio pemilu yang tersebar di lima kota besar dengan 20 titik live dan 2.000 titik sampel.

"Sudah beberapa tahun terakhir, hasil survei Litbang Kompas mendekati hasil perhitungan KPU. Hal itu tidak terlepas karena Litbang Kompas bekerja secara obyektif dan independen," ujarnya.

Untuk program "DPR", Buyung menjelaskan, program itu merupakan program debat antar petinggi parpol yang dilaksanakan secara live. Program itu akan ditanyangkan mulai 31 Maret - 8 April 2014 pukul 20.00 - 21.00 WIB.

Program tersebut akan dipandu oleh Rosiana Silalahi dan Denny Chandra serta panelis Zainal Arifin dam Effendi Gazali. Selain pakar dan petinggi parpol, program DPR juga akan diisi oleh komika yang akan menghibur penonton program ini.

Dalam debat ini juga akan dihadirkan juri vote-lock sebanyak 50 orang setiap harinya. Para juri itu akan terlibat secara langsung menilai pemaparan visi dan misi parpol.

"DPR tidak sekedar menghadirkan perdebatan antar parpol, namun parpol juga kami tantang untuk memberikan solusi konkret atas setiap permasalahan yang kami sajikan," katanya.

Dalam program DPR ini nantinya masyarakat dapat menyampaikan pertanyaan seputar pemilu dan politik kepada para pakar dan petinggi parpol. Selain itu, Kompas TV juga mengundang jurnalisme warga untuk dapat berperan aktif jika melihat ada hal-hal unik dan menarik berbau pemilu berupa foto atau informasi. Pertanyaan, foto dan informasi itu dapat disampaikan melalui akun twitter @KompasTV dengan taggar #IndonesiaSatu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

Nasional
Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

Nasional
Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

Nasional
Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

Nasional
Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

Nasional
Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

Nasional
Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

Nasional
Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com