Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilih Pemula Menilai DPR sebagai Institusi Korup

Kompas.com - 27/03/2014, 07:21 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kalangan pemilih pemula menilai lembaga legislatif, DPR dan DPRD, merupakan lembaga yang kerap melakukan praktik tindak pidana korupsi. Indeks persepsi korupsi institusi tersebut bahkan menyentuh angka 4,33 dari 5.

Hal itu terkemuka di dalam hasil survei terhadap persepsi pemilih pemula pada pemerintah, korupsi, dan pemilu nasional 2014 yang dirilis Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

TII memberikan skala 1 sampai 5 untuk menentukan tingkat korupsi sebuah institusi. Skala 1 menunjukkan institusi itu sama sekali tidak korup, sedangkan angka 5 menunjukkan institusi itu sangat korup.

Institusi lain yang juga dianggap sebagai institusi paling korup ialah partai politik, polisi, kejaksaan/kehakiman, dan pegawai negeri sipil. Indeks persepsi korupsi parpol mencapai 3,88, polisi 3,84, kejaksaan/kehakiman 3,69, dan pegawai negeri sipil 3,05.

"Dari segi opini, kepolisian tetap menduduki posisi peringat tiga teratas yang dipersepsikan paling korup. Dua teratas dipegang DPR/DPRD dan partai politik. Ini gawat!" kata Kepala Departemen Youth TII, Lia Toriana.

Lia mengatakan, tingginya indeks persepsi korupsi tidak terlepas dari kurang efektifnya kinerja pemerintah dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. Hampir 54 persen pemilih pemula menyatakan jika mereka tidak bahkan sangat tidak setuju pemberantasan korupsi oleh pemerintah berjalan efektif.

Kendati demikian, ia mengatakan jika tidak semua upaya pemberantasan korupsi di Indonesia berjalan buruk. Para pemilih pemula itu melihat jika belum ada perubahan positif dari upaya pemberantasan korupsi yang ada.

"Hal itu tidak terlepas dari kehidupan mereka sehari-hari. Sebagai contoh, dalam keseharian anggota keluarga mereka masih dimintai uang siluman untuk mengakses layanan publik, terutama di kepolisian dan pejabat setingkat RT/RW/lurah," katanya.

Survei ini menyasar pemilih pemula dari kalangan anak muda dengan rentan usia 17-21 tahun. Survei ini melibatkan lima wilayah Provinsi DKI Jakarta minus Kepulauan Seribu. Jumlah responden yang disurvei sebanyak 993 orang. Dengan metode proportionate stratified random sampling, tingkat margin of error pada survei ini sebesar 2,3 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com