Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Kekayaan Indonesia Ada pada Sumber Daya Manusia

Kompas.com - 26/03/2014, 11:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Anies Baswedan menilai, kekayaan Indonesia bukan terletak pada kekayaan alamnya. Menurut dia, kekayaan Indonesia terletak pada sumber daya manusianya.

"Apa kekayaan Indonesia? Bukan gas, tambang, laut, atau hutan. Tapi, kekayaan Indonesia terletak pada manusianya. Kita selama ini lebih tahu mengenai ekspor impor daripada sekolah, guru, kesehatan," kata Anies saat berbicara di seminar Uji Publik Capres 2014: Mencari Pemimpin Muda Berkualitas yang diadakan The Habibie Center, di Jakarta, Rabu (26/3/2014).

Jika terpilih sebagai presiden, Anis mengaku akan fokus pada pengembangan sumber daya manusia.

"Saya akan membuat manusia-manusia Indonesia menjadi manusia yang sehat, terdidik, dan makmur. Healthy, educated, and prosper. Dulu kebutuhan pokok manusia masih sandang pangan, dan papan, tapi sekarang sudah berubah menjadi tiga hal itu," ujarnya.

Kesehatan, kata Anies, merupakan hal utama dan pertama yang harus dipenuhi. Dengan kondisi masyarakat yang sehat, menurutnya, banyak keinginan akan terwujud.

"Kesehatan ini harus diubah. Pendekatannya harusnya menjadi tindakan preventif (pencegahan). Kementerian Kesehatan saat ini bukan kementerian kesehatan, tapi kementerian pengobatan," papar Anies.

Sementara itu, di dunia pendidikan, Anies menilai, selama ini pemerintah selalu menekankan pada kurikulum.

"Padahal, guru yang harus jadi kuncinya, bukan kurikulum. Kualitas guru harus diperbaiki. Jumlahnya juga harus ditambah. Kalau perlu, datangkan profesor untuk mengajar di sekolah dan kampus-kampus sehingga efeknya tidak hanya jangka panjang, tapi juga jangka pendek," ujar Rektor Universitas Paramadina itu.

Untuk menciptakan kemakmuran, Anies mengatakan akan melakukan reformasi dalam pembangunan infrastruktur.

"Indonesia ini sangat luas, pembangunan infrastruktur, transportasi publik, pembangunan di bidang energi, itu akan menjadi dorongan utama dalam membangun kemakmuran. Sekarang pembangunan lebih terfokus di Jakarta saja, tidak ada redistribusi," kata Anies.

Selain Anies, uji publik capres ini juga dihadiri oleh kandidat konvensi lainnya, yakni Ali Masykur Musa, Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, dan Irman Gusman. Panitia juga mengundang nama lain di luar konvensi, yakni bakal capres PDI-P Joko Widodo, bakal capres PKB Mahfud MD, dan bakal capres PBB Yusril Ihza Mahendra, tetapi mereka berhalangan hadir.

Nama-nama tersebut muncul berdasarkan kategori Habibie yang menilai capres muda adalah mereka yang berusia 40-60 tahun. Untuk menguji para capres tersebut, hadir pula panelis, yakni pengamat LIPI Indria Samego, pengamat psikologi politik UI Hamdi Muluk, mantan Dubes Indonesia untuk Jerman Eddy Pratomo, dan duta anti-perbudakan Migrant Care, Melanie Subono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com