Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Lawan Politik, Prabowo Harus "Main Cantik"

Kompas.com - 25/03/2014, 07:55 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti mengatakan, Ketua Dewan Pembina yang juga bakal calon presiden Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebaiknya "bermain cantik" dalam melancarkan serangan terhadap lawan politiknya. Ia menanggapi sejumlah pernyataan Prabowo yang dianggap menyerang para bakal calon presiden, salah satunya Joko Widodo alias Jokowi. 

"Banyak yang mengatakan, kalau tidak mampu bersaing, tidak perlu menghantam tapi mendekati. Propaganda menjelek-jelekkan tak akan pernah berhasil di Indonesia justru hanya akan semakin membesarkan nama Jokowi seperti yang sudah terjadi pada SBY dan Megawati dulu," kata Ikrar, di Jakarta, Senin (24/3/2014).

Pernyataan Prabowo yang menyebut capres pembohong, menurutnya, mengarah kepada Jokowi yang saat ini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. 

"Walau pun tak menyebut nama, tapi semua orang tahu ini arahnya ke Jokowi. Pernyataan itu blunder karena orang akan sangat mudah mengatakan bohong untuk orang yang mengatakannya sendiri," ujar Ikrar.

Ketika Prabowo menyebut capres lain sebagai pembohong, lanjut dia, di saat bersamaan kampanye yang digelar Gerindra diprotes sejumlah pedagang di Stadion Gelora Bung Karno yang merasa dibohongi karena dibayar tak sesuai yang dijanjikan. 

"Kalau rakyat kecil sudah dibohongi, bagaimana bisa percaya kepada Anda," katanya. 

Selain itu, Ikrar mengatakan, Prabowo juga harus membuktikan kejujurannya dengan bicara secara terbuka terkait tudingan yang selama ini dialamatnya kepadanya mengenai kasus-kasus dugaan pelanggaran hak asasi manusia. 

"Apa benar Prabowo orang yang jujur? Bagaimana dengan penculikan yang dilakukan tim mawar di masa lalu? Apa benar bahwa orang-orang yang Anda culik itu semuanya sudah kembali dalam keadaan sehat?" kata Ikrar.

Jika pertanyaan-pertanyaan itu tak mampu dijawab Prabowo, ia menilai, sebaiknya Prabowo tak menyerang bakal capres lain. 
 
Seperti diberitakan, Prabowo Subianto kembali menyindir kepada pesaingnya pada Pemilu 2014. Sindiran ini disampaikan ketika memberika orasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014).

"Ada seorang tokoh politik yang bikin statement yang kemarin saya baca di koran. Dia mengatakan jangan saling menjelek-jelekkan. Saya setuju menjelek-jelekkan orang itu tidak baik," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan, orang tersebut telah mengajarkan berpolitik santun kepadanya. Menanggapi hal tersebut, mantan Danjen Kopassus ini mengatakan, hal itu aneh sehingga akhirnya dirinya membuatkan sebuah sajak yang ia beri judul "Asal Santun".

Berikut ini sajak yang dibuat oleh mantan Panglima Kostrad itu:

Boleh bohong asal santun
Boleh mencuri asal santun
Boleh korupsi asal santun
Boleh khianat asal santun 
Boleh ingkar janji asal santun
Boleh jual negeri asal santun
Boleh menyerahkan kedaulatan negara kepada asing asal santun

Prabowo melihat, pernyataan tokoh tersebut sebagai lahirnya sebuah budaya politik baru yang ia sebut budaya politik "boleh bohong". Padahal, kata dia, hampir semua orang selalu diajarkan untuk berkata jujur.

Sebelumnya, capres PDI-Perjuangan Joko Widodo meminta agar lawan politiknya bersaing secara santun dengan tidak saling ejek mau pun menyerang secara politik. Jokowi mengajak para pesaingnya beradu gagasan atas persoalan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com