Balthasar mengatakan di depan rapat kerja teknis tentang pemantauan kualitas air sungai di 33 provinsi, Senin (24/3/2014) di Bengkulu, pemantauan sudah dilakukan sejak 2008 hingga 2014. "Hasilnya, 70 hingga 75 pesen sunga tercemar, baik ringan, sedang, maupun berat," kata dia.
Lalu, Balthasar menyebutkan pula bahwa penyebab dari 60 sampai 75 persen sungai yang kualitas airnya menurun adalah limbah rumah tangga. "Selebihnya baru dari perusahaan," kata dia.
Direktur Walhi Bengkulu mempertanyakan pernyataan Balthasar. Dia mengatakan, justru perusahaan adalah penyumbang terbesar pencemaran sungai. "Itu hanya statement agar para pengusaha tambang dan pabrik yang mencemari sungai di Indonesia terhindar dari jeratan hukum," kecam dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.